Tari Srimpen Manggalaretna

Tari ini disusun oleh almarhum S. Ngaliman Candra Pangrawit pada tahun 1973. Tari ini menggambarkan para putri berlatih perang dengan menggunakan property Dhadap dan Cundrik.

Seperti tari Srimpi pada umumnya, Srimpen Manggalaretna ditarikan oleh 4 orang penari putri yang masing-masing berperan sebagai Batak, Gulu, Dhadha, dan Buncit, sebagai simbol mikrokosmos dan makrokosmos
Sebagai mikrokosmos karena; Batak adalah simbol kakang kawah yaitu saudara tua yang lahir terlebih dahulu. Kemudian Gulu sebagai simbol adi ari-ari, karena ari-ari lahir setelah bayi. Sedangkan Dhadha sebagai simbol getih putih (darah putih) dan Buncit sebagai simbol getih abang (darah merah)

Sedangkan sebagai simbol makrokosmos adalah posisi penari sebagai penggambaran arah mata angin yaitu Utara, Timur, Selatan dan Barat. Hal ini menjelaskan secara samar tentang keberadaan manusia yang tidak terlepas dari unsur materi yang ada di alam raya yaitu Api, Air, Bumi, dan Angin.

#gamelanperfomance #gendingjawa #taritradisional