Pada era digital ini lahir marketplace, sistem jual beli yang menarik pasar tradisional menjadi modern dan praktis dalam smartphone. Mau belanja apa saja, semua tersedia dalam genggaman. kebutuhan barang sehari hari dari mulai pakaian, rumah tangga, dapur, semua bisa dilakukan melalui pergerakan jari. Belanja online.
Aktifitas transaksi semacam ini, jauh hari sudah terbaca bakal terjadi, “pasar ilang kumandangange” pasar kehilangan gaungnya. Tidak lagi berisik kemireyek, melainkan senyap. jam berapapun pasar buka, belanja apapun dari manapun bisa.
Siapa yang membaca gejala sosial, atau yang orang katakan sekarang sebagai ramalan ini? Dia adalah prabu jayabaya.
… Raja Kediri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157.
Jayabhaya adalah raja yang membawa kediri memasuki era kejayaan. Peninggalan sejarahnya berupa prasasti Hantang (1135), prasasti Talan (1136), dan prasasti Jepun (1144), serta Kakawin Bharatayuddha (1157). Pada prasasti Hantang, terdapat semboyan Panjalu Jayati, yang artinya Kediri menang. Prasasti ini dikeluarkan sebagai piagam pengesahan anugerah untuk penduduk desa Ngantang yang setia pada Kediri selama perang melawan Jenggala.
___
Nama besar Jayabhaya masyhur dikalangan masyarakat Jawa, namanya muncul dalam kesusastraan Jawa zaman Mataram Islam atau sesudahnya sebagai Prabu Jayabaya antara lain dalam Serat Jayabaya Musarar dan Serat Pranitiwakya.
Dikisahkan Jayabaya adalah titisan Wisnu. Negaranya bernama Widarba yang beribu kota di Mamenang. Ayahnya bernama Gendrayana, putra Yudayana, putra Parikesit, putra Abimanyu, putra Arjuna dari keluarga Pandawa.
Dikisahkan pula dalam Serat Jayabaya Musarar, pada suatu hari Jayabaya berguru pada seorang ulama bernama Maolana Ngali Samsujen. Dari ulama tersebut, Jayabaya mendapat gambaran tentang keadaan Pulau Jawa sejak zaman diisi oleh Aji Saka sampai datangnya hari Kiamat.
Dari nama guru Jayabaya di atas dapat diketahui kalau naskah serat tersebut ditulis pada zaman berkembangnya Islam di Pulau Jawa. Apakah itu artinya prabu jayabaya sudah mengenal Islam? wallahu ‘alam.
Serat Jangka Jayabaya koleksi museum Radyapustaka merupakan karya sastra keraton kasunanan Surakarta, berdasarkan tulisan tangan Padmasusastra sebagai naskah tedhak.an atau salinan.
Secara harfiah “Jangka” dapat diartikan sebagai petunjuk, yang kemudian oleh masyarakat awam justru salah diartikan sebagai ramalan atau prediksi tentang masa depan. Sedangkan Jayabaya dapat dipisahkan menjadi 2 suku kata yakni “jaya” yang berarti menang, berhasil atau berjaya sedangkan “baya” berarti beboyo atau suatu kekacauan keadaan yang membahayakan atau dapat pula diartikan sebagai permasalahan.
Maka didalam Serat Jangka Jayabaya ini menjadikan Jayabaya sebagai tokoh central yang berhasil keluar dari bahaya.
Tidak diketahui dengan pasti siapa penulis ramalan-ramalan Jayabaya. Namun, menurut para pujangga (penulis) naskah dikatakan kalau ramalannya adalah ucapan langsung Prabu Jayabaya, seorang raja besar dari Kadiri.
Jangka Jayabaya yang kita kenal sekarang ini adalah gubahan dari Kitab Musarar, yang sebenarnya untuk menyebut "Kitab Asrar" Karangan Sunan Giri ke-3 tersebut. Selanjutnya para pujangga dibelakang juga menyebut nama baru itu.
Jangka jayabaya yang sejatinya adalah jangka-sebuah petunjuk hidup, dikemudian hari ditarik ke ranah politk, dan banyak kajian “terfokus” pada lahirnya ratu adil. Bahkan, dimulai, sejak bung Karno 1930. Belliau menukil ramalan jangka jayabaya dalam pidato-nya yang populer, indonesia menggungat.
"Tuan-tuan Hakim, apakah sebabnya rakyat senantiasa percaya dan menunggu-nunggu datangnya "Ratu Adil", apakah sebabnya sabda Prabu Jayabaya sampai hari ini masih terus menyalakan harapan rakyat ? Tak lain ialah karena hati rakyat yang menangis itu, tak habis-habisnya menunggu-nunggu, mengharap-harapkan datangnya pertolongan. Sebagaimana orang yang dalam kegelapan, tak berhenti-berhentinya menunggu-nunggu dan mengharap-harap "Kapan, kapankah Matahari terbit?". (Soekarno, 1930, Indonesia Menggugat)
Admin mengajak pemerhati sekalian menyimak isi materi ramalan, tanda2 sosial ing wolak walikeng jaman. jaman kalabendu.
Sebuah materi, yang bahkan kalau Anda yakin ini bukan perkataan tokoh sentral didalamnya, perlu dicatat, naskah ini ditulis jauh sebelum adanya rel kereta, pesawat terbang ataupun sistem jual beli online ada yang sekarang. Ini Menunjukkan ketajaman visi sang penulis.
Sobat gedigu, isi kembali cangkir kopi Anda, kita simak ramalan jangka jayabaya selengkapnya dalam video ini...
#ramalan #jayabaya #serat
Информация по комментариям в разработке