"JAMPARINGAN "SALAH SATU OLAH RAGA YANG DISEBUT OLEH RASULULLAH .SAW

Описание к видео "JAMPARINGAN "SALAH SATU OLAH RAGA YANG DISEBUT OLEH RASULULLAH .SAW

Menyebut jemparingan, mungkin tak banyak yang tahu apa yang dimaksud. Begitu pula jika melihat aksi olahraga ini. Kebanyakan orang akan menyebutnya sebagai panahan.
Ya, saat ini jemparingan memang tidak populer di masyarakat. Padahal, olahraga tradisional ini sudah ada sejak lama. Karena itu pula, Ketua Kormi Kota Tasikmalaya DR. H.Imih Misbahul Munir Drs,M.Si , menggelar perlombangan Pasanggiri Jamparingan Perpatri , Memperebutkan Piala Walikota Tasikmalaya Tahun 2024. Peserta yang hadir dating dari berbagai daerah, seperti jogyakarta, Tanggerang, Ciamis, Gunung Kidul , Bandung, Solo, Cirebon, Bandung Barat, Kabupaten Tasikmalaya ,banjar, sumedang, Bandung Barat , dan wilayah lainnya. Semua peserta yang turut pertandingan, sebanyak 150 orang.Dalam pertandingan Pasanggiri Jamparingan Perpatri, dihadiri oleh PLH.Walikota Tasikmalaya ( Drs.H.Asep Sukmana M.Si, Kepala Dinas Kependudukan sekaligus Ketua Kormi Kota Tasikmalaya DR. H.Imih Misbahul Munir Drs,M.Si, Asda 1 ( Reza ) dan tentunya Ketua Pelaksanan Murjani dan undangan lainnya. Jika panahan modern dilakukan secara berdiri, jemparingan dengan lenggah (duduk) bersila atau bersimpuh bagi perempuan.
Selain itu, saat berlatih jemparingan peserta pria biasanya memakai surjan lengkap dengan jarik, plus ikat kepala. Sedangkan perempuan biasanya memakai kebaya.“Dulu setelah 1960-an, olahraga ini dimodifikasi jadi posisi busur agak miring. Kalau yang asli , posisi panah horizontal kemudian menarik busur dari dada atau manah yang berarti hati.
“Inisiatif kita untuk angkat olahraga tradisional, karena potensi alam di sekitar bisa dibikin alat olahraga. Seperti gendewa (busur) jemparingan dari bambu petung. Itu bisa jadi suvenir olahraga dan suvenir pariwisata. Bisa juga dijadikan paket wisata,” Seni memanah bernama Jemparingan. Jemparingan sendiri merupakan olahraga panahan dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau dikenal juga dengan jemparingan gaya Mataram Ngayogyakarta. Pada mulanya, permainan ini hanya dilakukan di kalangan keluarga Kerajaan Mataram hingga dijadikan perlombaan di kalangan prajurit kerajaan. Namun seiring waktu, seni memanah ini kini semakin diminati dan dimainkan oleh banyak orang dari kalangan rakyat biasa.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке