Kontroversi Penggunaan Gotri dan Bearing .... (Mana yang lebih unggul??)

Menjelaskan 9 tinjauan aspek teknis dan ekonomis dari poros roda sepeda yang menggunakan Gotri (bola baja) dan Bearing. Khusus tinjauan aspek daya luncur disertai dengan pengujian bersyarat teknis. Hasilnya diharapkan dapat mengklarifikasi "penilaian" atau "pendapat" non teknis atas Gotri maupun Bearing.

SEJARAH PENGGUNAAN BEARING & KARAKTERISTIK PELUMASANNYA :

1. Usia sejarah bantalan bola (ball bearing) setua industri otomotiv, jadi sudah sangat lama sejak jaman mobil T Ford lahir tahun 1908. Penggunaan ball bearing, cylinder bearing, tapered bearing, needle bearing mengalami pengembangan pesat dalam bidang teknik & perindustrian, maka diaturlah standarisasinya dibawah asosiasi standarisasi dunia ISO. Jadi bearing bukan komponen baru, semuanya pada dasarnya menggunakan gotri atau bentuk komponen lainnya yg melingkar. Tetapi komponen luncur rotasi yg disebut bearing dikemas menjadi satu komponen (cartridge bearing), sedang yg disebut gotri terpisah dengan komponen lainnya (loose bearing).
2. Produsen sepeda sampai dengan saat ini sebagian masih mempertahankan bantalan gotri karena nilai ekonomis dan populasi yg banyak. Penggunaannya pada sepeda dengan putaran & beban komponen yg tidak terlalu besar secara teknis bantalan gotri cukup memadai. Bahkan Hub dan Wheel set merk Shimano level cukup atas, dengan alasan tertentu masih menggunakan bantalan gotri.
3. Pelumasan bantalan gotri sepeda wajib menggunakan grease (minyak gemuk) dengan viskositas yang lebih rendah dari bantalan untuk otomotiv untuk mengurangi gesekan. Secara teknis bantalan gotri maupun bearing tidak menggunakan oli tetapi menggunakan grease. Yang membedakan hanya viskositas dan kualitas greasenya. Ada yang tahan terhadap suhu tinggi, tahan oksidasi, tahan air, memiliki film khusus untuk putaran tinggi, & syarat lainnya sesuai kebutuhan.
4. Pengujian bantalan gotri harus menggunakan kondisi gotri yang sebenarnya bukan dilumasi dengan oli biasa untuk mendapatkan gesekan yang minimal. Karena oli tidak dapat melumasi bantalan gotri dalam waktu lama. Bantalan gotri dapat dilumasi grease dengan viskositas rendah yang dibuat khusus, sejenis dengan grease yang digunakan bearing perkakas (Tools).
5. Video evaluasi penggunaan gotri & bearing pada sepeda untuk menjelaskan aspek teknis dan ekonomis keduanya. Karena terdapat pengakuan keunggulannya masing masing yang sering kurang memiliki dasar teknis yang jelas. Evaluasi tidak semata mata pada faktor daya luncur tetapi perluasannya untuk pengayaan wawasan penggemar sepeda.


Video terkait :

1. Hambatan mekanisme gerak putar pada sepeda terjadi di Roda (Hub) dan di Crank (Bottom Bracket/BB), kedua mekanisme putar tsb dapat menggunakan bantalan gotri atau bearing. Untuk meringankan kayuhan minimalisasi hambatan pada Hub dan BB menjadi demikian penting. Uji coba keluncuran BB dapat dilihat pada video : "Seberapa Luncur Bottom Bracket (BB) yang Anda Miliki ??" (   • Seberapa Luncur "Bottom Bracket" (BB)...  )
2. Bantalan Gotri memerlukan perawatan secara berkala untuk memperoleh daya luncur yang maksimal. Yaitu dengan pembersihan, pelumasan dan penyetelan kembali mur penguncinya, berbeda dengan Bearing yang bebas perawatan (maintenance free). Tutorialnya dapat dilihat pada video : "Cara ganti, setel dan pelumasan Bantalan Gotri sepeda yang tepat (Siap bersaing dengan Bearing !!! )" - (   • Cara ganti, setel dan pelumasan Banta...  )


KONVERSI GOTRI MENJADI BEARING :

Perubahan dari bantalan gotri menjadi bearing perlu beberapa penyesuaian a.l :
1. Ukuran dudukan bearing pada hub, diameter poros hub & memilih jenis bearing yang digunakan.
2. Perlu pembuatan selongsong silinder penahan ditengah kedua inner ring bearing, untuk mencegah posisi bearing di poros tidak tertekan, sehingga pada saat roda berputar kerja bearing tidak tertahan.
3. Poros hub tempat dudukan bearing juga memerlukan ring bush pengganjal karena diameternya lebih kecil dari inner ring bearing.
4. Agar modifikasi gotri menjadi bearing hasilnya memuaskan dan awet digunakan, perubahannya mesti dilakukan di bengkel bubut karena terdapat pekerjaan machinery. Yaitu untuk mendudukan bearing di hub, membuat selongsong silinder penahan antara 2 bearing, membuat ring bus pengganjal yang dikunci mur pengikat inner ring bearing pada poros.
5. Semua modifikasi dan pembuatan komponen tambahan tersebut tidak dapat dikerjakan asalan atau asal jadi. Penggabungan 2 komponen berputar membutuhkan pressisi tinggi yang hanya dapat dikerjakan oleh bengkel bubut secara customized.
6. Untuk memudahkan pengerjaannya, jenis bearing dipilih yang diameter luarnya mendekati diameter mangkok gotri, dan diameter dalam inner ring bearingnya lebih besar sedikit dari diameter poros hub. (hub, bearing, poros hub & baut penguncinya dibawa kebengkel bubut)
7. Alternatif lainnya dengan mengganti hub baru yang telah menggunakan bearing dan memasang kembali (re-assembly) velgnya.

#freehub #bottombracket #pedal