Jangan Biarkan Dirimu Nganggur | Ustadz Ammi Nur Baits

Описание к видео Jangan Biarkan Dirimu Nganggur | Ustadz Ammi Nur Baits

JANGAN BIARKAN DIRIMU NGANGGUR
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى

🗓️ Senin, 19 Februari 2024
🏢 Studio ANB Channel, Krajan, Sleman

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Manusia diberikan waktu dan usia untuk dimanfaatkan ketika dunia, sehingga ada 3 keadaan yakni berangkat bawa modal balik dengan untung, berangkat bawa modal balik tanpa bawa apa-apa, dan berangkat bawa modal balik bawa hutang. Allah سبحانه و تعالى berfirman dalam Surat Al-‘Ashr Ayat 2

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ

Artinya: Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

Keadaan orang yang baik dijelaskan dalam firman Nya Surat Al-‘Ashr Ayat 3

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

Artinya: Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Oleh karena itu hendaknya mukmin merenungkan hadits

عن أبي بَرْزَةَ نَضْلَةَ بن عبيد الأسلمي رضي الله عنه مرفوعاً: «لا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَومَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَ أَفْنَاهُ؟ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ فِيهِ؟ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ؟ وفِيمَ أَنْفَقَهُ؟ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ؟».
[صحيح] - [رواه الترمذي والدارمي]

Daru Abu Barzah Naḍlah bin Ubaid Al-Aslami raḍiyallāhu 'anhu secara marfū', (Nabi bersabda), "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat kelak hingga ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan? Tentang ilmunya, untuk apa ia pergunakan? Tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan? Dan tentang tubuhnya, untuk apa ia pergunakan?"(Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Tirmiżi)

Imam Malik pernah mendapatkan sepucuk surat dari kawannya, Abdullah al-Umari, orang yang sangat rajin beribadah. Dalam surat itu, kawannya mengajak Imam Malik agar jangan berlebihan duduk mengajar hadis di Madinah, tapi hendaknya menyendiri dalam rangka banyak beribadah.

Kemudian Imam Malik memberikan jawaban dengan pernyataan yang cukup menekan,

إن الله عز و جل قسم الأعمال كما قسم الأرزاق فرب رجل فتح له في الصلاة ولم يفتح له في الصوم وآخر فتح له في الصدقة ولم يفتح له في الصوم وآخر فتح له في الجهاد ولم يفتح له في الصلاة ونشر العلم وتعليمه من أفضل أعمال البر

Sesungguhnya Allah –Ta’ala- telah membagi amal untuk para hamba-Nya, sebagaimana Allah membagi rizki. Ada banyak orang yang dimudahkan untuk melakukan amal shalat, namun dia tidak dimudahkan untuk puasa. Ada juga yang dimudahkan dalam bersedekah, namun tidak dimudahkan untuk amal puasa. Ada yang dimudahkan untuk jihad, namun tidak dimudahkan untuk shalat. Dan menyebarkan ilmu serta mengajarkannya, termasuk amal kebaikan yang paling afdhal.

Lalu beliau melanjutkan,

وقد رضيت بما فتح الله لي من ذلك وما أظن ما أنا فيه بدون ما أنت فيه وأرجو أن يكون كلنا على خير ويجب على كل واحد منا أن يرضى بما قسم الله له والسلام

Dan saya telah ridha dengan kemudahan amal yang diberikan oleh Allah kepadaku. Dan aku tidak menganggap bahwa amal yang saat ini saya tekuni, lebih rendah tingkatannya dibandingkan amal yang sedang kamu jalani (berjihad). Dan saya berharap, masing-masing kita berada dalam kebaikan. Dan wajib bagi kita untuk ridha dengan pembagian amal yang telah ditetapkan oleh Allah. was salam… (at-Tamhid, Syarh Muwatha’, 7/185)

wallahu'alam

Комментарии

Информация по комментариям в разработке