KECAMATAN LINTONG NIHUTA||• Informasi Menarik Seputar Kecamatan Lintong Nihuta| Humbang Hasundutan

Описание к видео KECAMATAN LINTONG NIHUTA||• Informasi Menarik Seputar Kecamatan Lintong Nihuta| Humbang Hasundutan

INFORMASI MENARIK SEPUTAR KECAMATAN LINTONG NIHUTA


Kecamatan Lintong Nihuta merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan ini berbatasan dengan kota Dolok Sanggul, kecamatan Bakkara, kecamatan paranginan dan juga kecamatan muara yang ada di kabupaten Tapanuli Utara. Di kecamatan ini terdapat jalan lintas yang bisa diakses untuk menuju objek wisata sipinsur, ke daerah bakkara, ke daerah muara ataupun menuju Bandara internasional Silangit bagi yang berangkat dari arah Dolok Sanggul.

Usut punya usut Mengenai asal usul nama Lintong Nihuta, nama Lintong dalam bahasa Batak Toba, memiliki arti yang sama dengan aek, di bahasa Indonesia disebut air, telaga, atau kolam yang dalam. sedangkan Huta artinya kampung, atau desa . Dalam hal ini Lintong nihuta berarti (aek Nihuta) air di kawasan perkampungan, telaga desa, pelepas dahaga,dll
Luas wilayah kecamatan lintong Nihuta sekitar 181,26 km². Populasi penduduk per tahun 2019 sebanyak 32,306 jiwa. Sebagian besar penduduknya berasal dari etnis Toba, sebagian kecil lainnya berasal dari etnis karo, suku Minangkabau, dan lain sebagainya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2020 mencatat penduduk kecamatan ini yang menganut agama Kristen sebanyak 99,92% (Protestan 92,76% dan Katolik 7,16%), dan selebihnya memeluk agama Islam 0,08%.

Kecamatan Lintong Nihuta saat ini terbagi atas 22 desa, yakni desa Bonan Dolok, desa Dolok Margu, desa Habeahan, desa Hutasoit I, desa Hutasoit II, desa Lobutua, desa Nagasaribu I, desa Nagasaribu II, desa Nagasaribu III, desa Nagasaribu IV, desa Nagasaribu V, desa Pargaulan, desa Parulohan, desa Sibuntuon Partur, desa Sibuntuon Parpea, desa Sigompul, desa Sigumpar, desa Siharjulu, desa Siponjot, desa Sitio II, desa Sitolu Bahal, dan desaTapian Nauli.

Sebahagian besar penghasilan penduduk di kecamatan ini berasal dari sektor pertanian dan perkebunan. hasil-hasil pertanian yang paling banyak yakni kopi, jagung, padi, cabai, tomat, kentang, sayur sayuran, bawang putih, dan lain sebagainya.
Salah satu produk andalan dari kecamatan ini yaitu kopi Lintong yang sudah dikenal di domestik maupun mancanegara. Kualitas Kopi Lintong sudah sangat terkenal hingga ke mata dunia. Di pasar internasional, Kopi Lintong dikenal dengan nama seperti Sumatra Blue Lintong, Sumatra Lintong Mandheling, Blue Batak, Sumatra Bean Coffee, dan banyak lagi.
Kopi ini sudah dikenal dibanyak negara seperti Jerman, Rusia, Belanda, Amerika, Jepang, Korea dan negara negara lainnya.

Di sektor pendidikan, saat ini kecamatan lintong Nihuta memiliki 27 sekolah taraf Sekolah Dasar (SD), 6 sekolah taraf Menegah Pertama (SMP), dan 3 sekolah taraf Menengah Atas (SMA), dan 2 sekolah taraf menegah Kejuruan (SMK).

Di sektor Kesehatan, saat ini kecamatan Lintong Nihuta memiliki 1 Puskesmas, 4 Puskesmas pembantu (PUSTU), Poskesdes dan posyandu yang tersebar di semua desa.

Di sektor Pariwisata, tentunya kecamatan ini juga memiliki banyak spot spot wisata baik yang sudah di kelolah maupun belum dikelolah. Letaknya yang strategis berada di dataran yang tinggi dan langsung berhadapan dengan Danau Toba menjadikan wilayah kecamatan ini terkhusus daerah pedesaan yang berada di perbatasan dengan kecamatan Baktiraja atau muara menyimpan pesona keindahan alam yang tidak kalah dengan pemandangan geosite Sipinsur yang ada di kecamatan Paranginan. Salah satu iyalah pesona Dolok panoguan solu yang terletak di desa parulohan. Pun demikian ternyata di kecamatan ini juga terdapat 2 buah danau, danau danau tersebut memang belum banyak dikenal masyarakat Secara luas. Nama Danau tersebut yakni Tao Silosung dan Tao Sipinggan yang diperkirakan telah berusia sekitar 400 tahun. Danau danau tersebut menyimpan kisah historis yang dipercaya masyarakat berkaitan erat dengan suatu peristiwa di masa lampau.
Diyakini Asal-usul kedua danau itu diakibatkan adanya perkelahian 2 orang saudara kandung, bernama Sang (Sahang) Maima dan Datu Dalu. Mereka adalah anak dari seorang bapak yang ahli dalam pengobatan dan ahli bela diri. Suatu ketika, mereka berdua memiliki permasalahan yang berujung kepada perkelahian hebat.
Salah seorang dari mereka melemparkan sebuah losung atau lesung dan yang satu lagi melemparkan pinggan atau piring. Benda-benda yang dilemparkan tersebut jatuh di lokasi berbeda Lokasi kejatuhan benda-benda tersebut seketika berubah menjadi danau menyerupai benda yang dilemparkan kedua pemuda tersebut. Lokasi kejatuhan lesung, berubah menjadi danau berbentuk lesung dan itulah Tao Silosung (danau berbentuk lesung).
Lokasi kejatuhan piring berubah menjadi danau berbentuk piring dan itulah Tao Sipinggan (danau berbentuk piring).





#informasimenarik
#kecamatan
#lintongnihuta
#humbanghasundutan
#humbahas
#danautoba
#informasi
#faktamenarik

Комментарии

Информация по комментариям в разработке