Umar bin Khattab Sampai Merinding. Rasulullah Bicara Dengan Mayat Abu Jahal

Описание к видео Umar bin Khattab Sampai Merinding. Rasulullah Bicara Dengan Mayat Abu Jahal

Umar bin Khattab Sampai Merinding. Rasulullah Bicara Dengan Mayat Abu Jahal

Amru bin Hisyam bin Mughirah al-Makhzumi, lahir pada tahun 572 Masehi di Mekkah dan meninggal tahun 624 Masehi di kota Badr. Amru bin Hisyam, dikenal juga sebagai Abu Hakam, adalah salah satu tokoh pemimpin penduduk Mekkah pada masa pra-Islam. Julukannya, “Abu Hakam,” bermakna ‘bapak kebijaksanaan’ atau orang tua yang bijaksana. Namun, peran dan pandangannya berubah secara dramatis setelah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menyebarkan risalahnya. Sebelum dakwah Rasulullah, Amru bin Hisyam adalah sosok yang dihormati dan dihargai oleh banyak orang. Namun, ketika Nabi Muhammad mulai menyebarkan wahyu dari Allah subhanahu wa ta’ala dan berdakwah kepada penduduk Mekkah, Amru bin Hisyam menjadi salah satu orang yang paling keras menentangnya. Dia menolak pesan-pesan Islam dan berusaha memadamkan cahaya kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah. Kisah perubahan sikap Amru bin Hisyam ini menggambarkan betapa kuatnya pengaruh dakwah Rasulullah dan bagaimana keyakinan seseorang dapat berubah secara mendalam. Meskipun awalnya dihormati sebagai Abu Hakam, dia akhirnya dikenang sebagai musuh dakwah Islam yang keras. Padahal dia masih ada hubungan persaudaraan, antara Abu Hakam dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abu al-Hakam ini menentang dakwah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan melakukan cara apapun, baik itu dengan tindakan kasar maupun melalui peperangan. Dia adalah salah satu tokoh yang paling memusuhi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam waktu itu. Karena kerasnya penentangan dari Abu Hakam ini, akhirnya dia mendapat julukan Abu Jahal, yang artinya bapak kebodohan atau bermakna orang yang bodoh. Julukan ini mencerminkan ketidakbijaksanaannya dalam menentang kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Kata “bodoh” yang disematkan pada Amr bin Hisyam tidak sepenuhnya mencerminkan ketidakcerdasannya dalam arti sebenarnya. Sebenarnya, dia adalah sosok yang pintar dan cerdas. Namun, julukan ini muncul karena sikapnya yang keras menentang ajaran Islam dan dakwah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Amr bin Hisyam adalah orang yang paling gigih dalam mengingkari pesan-pesan Islam. Meskipun memiliki ilmu pengetahuan yang luas, dia memilih untuk menentang kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Menurut sebuah riwayat, Abu Jahal sebenarnya percaya bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Allah. Namun, kesombongannya menghalangi langkahnya untuk bersyahadat hingga akhir hayatnya. Sebagaimana halnya Iblis, meskipun dia mengetahui bahwa Allah adalah pencipta segalanya, tetapi dia tetap sombong dan menolak perintah-Nya untuk bersujud kepada Nabi Adam 'alaihissalam. Kesombongannya menghalangi langkahnya menuju ketaatan, dan dia menjadi contoh nyata tentang bagaimana kesombongan dapat menghalangi seseorang dari mengikuti kebenaran.

==========================================
GAMBAR/VIDEO HANYALAH SEBAGAI ILUSTRASI.
==========================================

#tintamahabbah
#kisahislami
#kisahsahabatrasulullah
#kisahnabimuhammadsaw

Комментарии

Информация по комментариям в разработке