TAKBIRAN MERDU IDUL ADHA 1445 H / 2024 M

#takbiran #takbirkeliling #takbiran2024
#takbiran #takbirkeliling #takbiran2024
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad agar mengerjakan salat dan menyembelih hewan kurban karena Allah semata, karena Dia sajalah yang mendidiknya dan melimpahkan karunia-Nya. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim)." (al-An'am/6: 162-163).
Karena itu, sebagai rasa syukurmu kepada Tuhanmu, maka laksanakanlah salat dengan ikhlas semata-mata karena Tuhanmu, bukan dengan tujuan ria; dan berkurbanlah demi Allah dengan menyembelih hewan sebagai ibadah dan sarana mendekatkan diri kepada Allah.3. Sungguh orang-orang yang membencimu dan mengacuhkan hidayah yang engkau bawa, dialah orang yang terputus. Tidak hanya terputus jejaknya, mereka pun dijauhkan dari rahmat Allah dan segala kebaikan. Keteladanan dan kebaikanmu akan terus menjadi pembicaraan sepanjang zaman dan keturunanmu akan terus mewarisi kebaikanmu.
Pendapat yang berbeda tentang hal itu telah dilaporkan dari para ilmuan yang berbeda. Beberapa dari mereka menganggap Shalat berarti shalat wajib lima waktu; beberapa menganggapnya menyiratkan Shalat 'Idul Adha, dan beberapa mengatakan bahwa itu menyiratkan Shalat itu sendiri. Demikian juga, arti wanhar dan pengorbanan menurut beberapa ulama terkenal, adalah menempatkan tangan kanan di atas tangan kiri dan melipatnya di dada dalam Doa; ada yang mengatakan bahwa itu berarti mengangkat kedua tangan dengan Allahu Akbar pada saat dimulainya Shalat; ada yang mengatakan bahwa itu menyiratkan mengangkat kedua tangan pada awal Doa, saat membungkuk untuk Ruku 'dan setelah bangkit dari Ruku'; dan ada yang mengatakan bahwa itu berarti melakukan Shalat 'Idul Adha dan kemudian mempersembahkan hewan kurban. Tetapi jika konteks di mana perintah ini telah diperintahkan, dipertimbangkan, maknanya jelas tampaknya: "Wahai Nabi, ketika Tuhanmu telah memberimu begitu banyak dan begitu banyak berkat, maka kamu harus melakukan Shalat hanya demi Dia dan mempersembahkan korban hanya demi Dia." Perintah ini diberikan di lingkungan ketika tidak hanya orang-orang Quraisy tetapi orang-orang dari seluruh Arab dan dunia menyembah dewa-dewa buatan mereka sendiri dan mempersembahkan korban di tempat suci mereka. Oleh karena itu, maksud dari Perintah ini adalah "Bertentangan dengan praktik politeistik, Anda harus tetap teguh pada keyakinan Anda: Shalat Anda hanya untuk Allah dan pengorbanan Anda juga adalah untuk Dia saja, seperti yang telah dikatakan di tempat lain: 'Nyatakan, ya Nabi, salat saya dan pengorbanan saya dan hidup saya dan kematian saya semuanya untuk Allah, Tuhan alam semesta, yang tidak memiliki pasangan dengan-Nya. Inilah yang diperintahkan kepadaku, dan akulah yang pertama berserah kepada-Nya.' (Al-An'am: 162-163). Makna yang sama ini telah dijelaskan oleh Ibnu Abbas. 'Ata', Mujahid, 'Ikrimah, Hasan Bari, Qatadah, Muhammad bin Ka'b al-Kurzi, Dahhak, Rabi' bin Anas, 'Ata' al-Khurasani dan banyak komentator utama lainnya (semoga Allah memberkati mereka semua) (Ibn Jarir). Namun, ini dengan sendirinya benar bahwa ketika Nabi saw menegakkan dengan perintah Allah praktik Shalat Idul Adha dan persembahan hewan kurban di Madinah, beliau sendiri memberikan tempat pertama untuk shalat (salat dan yang kedua untuk kurban, seperti yang diperintahkan dalam ayat-ayat: Inna salati wa nusuki dan fa-salli li-Rabbika wanhar, dan memerintahkan seorang Muslim juga untuk melakukan hal yang sama, yaitu mereka harus terlebih dahulu melakukan Shalat dan kemudian mempersembahkan korban. Ini bukan penjelasan dari ayat ini atau kesempatan wahyu tetapi deduksi yang dibuat oleh Nabi Suci dari ayat-ayat ini dan deduksi perintahnya juga merupakan semacam inspirasi Ilahi.
#takbiran #takbirmengema #harikemenangan #takbiran2024