Hi GTeam,
Di balik gemerlapnya panggung konser, sorotan cahaya, dan ribuan penonton yang bernyanyi bersama, ada satu peran yang jarang terlihat namun sangat krusial: LO atau Liaison Officer. Mereka adalah penghubung vital antara artis dan penyelenggara, memastikan semua detail teknis, kebutuhan pribadi, dan jadwal berjalan tanpa hambatan. Tapi lebih dari sekadar manajer logistik, LO juga memegang tanggung jawab besar menjadi wajah pertama dan terakhir yang dilihat para artis saat menginjakkan kaki di sebuah negara. Artinya, setiap sikap, keputusan, dan cara mereka bekerja ikut membentuk citra Indonesia di mata artis-artis internasional. Mereka bisa saja menentukan apakah seorang bintang dunia ingin kembali tampil di negara ini, atau justru enggan menginjakkan kaki lagi. Peran yang sering diremehkan, tapi punya dampak jangka panjang. Melanie Subono adalah salah satu nama besar di dunia LO tanah air. Bersama Java Musikindo salah satu promotor dan LO paling berpengaruh di Indonesia ia telah menangani berbagai konser berskala internasional, dari era rock legendaris hingga artis pop dunia. Di balik layar, ia menyaksikan sendiri betapa penuh dramanya dunia konser. Pernah suatu ketika ia dituduh mencuri oleh Scott Weiland. Di kesempatan lain, ia diminta mendekor ulang backstage Mariah Carey agar terasa seperti rumahnya sendiri. Dan yang paling absurd adalah seorang YouTuber lokal yang meminta dijemput pakai helikopter, padahal rumahnya masih di Cipete. Tapi menurut Melanie, semua permintaan nyeleneh itu bukanlah masalah terbesar. Justru yang membuatnya paling gelisah adalah fakta bahwa Indonesia, hingga hari ini, belum memiliki venue konser yang benar-benar layak. Banyak tempat tampil sekadar "dipaksakan" untuk menjadi lokasi konser. Standar teknisnya rendah, akustiknya buruk, ruang geraknya sempit, bahkan sistem keamanannya sering kali tak memenuhi syarat internasional. Dan yang tak kalah menarik penonton Indonesia juga punya kebiasaan unik. Mereka cenderung enggan nonton sendirian, merasa "gak seru" kalau gak bareng teman, dan kalau venue-nya terlalu jauh, bahkan fans garis keras pun bisa memilih untuk batal datang. Dari balik panggung, Melanie menyaksikan sendiri bagaimana para promotor, LO, hingga kru lokal harus putar otak dan jungkir balik menyesuaikan diri dengan kondisi yang serba terbatas, hanya demi satu tujuan: menyajikan pertunjukan sebaik mungkin untuk penonton. Apa yang sebenarnya menghambat Indonesia untuk punya venue konser sekelas dunia? Kenapa negara sebesar ini, dengan begitu banyak fans musik dan budaya pop, masih tertinggal dalam hal infrastruktur hiburan? Dan bagaimana rasanya jadi orang yang berdiri di tengah tekanan artis dunia dan realita industri lokal yang belum siap? Semua cerita ini akan dibongkar oleh Melanie Subono di Iso-Late Show.
==================================
FOLLOW US HERE :
ON INSTAGRAM
EVEREST MEDIA : / everestmedia.id
STORY OF RELATE : / storyofrelate
ISO-LATE SHOW : / isolateshow.id
SLAY AND SAY : / slayandsay.official
ON TIKTOK
EVEREST MEDIA : / everestmediaid
STORY OF RELATE : / storyofrelate
SLAY AND SAY : / slayandsay
ON YOUTUBE
EVEREST MEDIA : / @everestmediaid
STORY OF RELATE : / @storyofrelate
SLAY AND SAY : / @slayandsay
#everestmedia #isolateshow #podcast #melaniesubono #gracetahir #javamusic #promotor #riders #promotors #musicindonesia #music #concert #musikindonesia #labelmusik #konsermusik #artisindo #internasional #indonesia #bandlegend #bandlegendaris #artist #metalica #blackpink #mariahcarey #youtuber #sharukhkhan #taylorswift
Информация по комментариям в разработке