Para pemburu Mongolia telah mempraktekkan seni berkutchi yaitu berburu dengan elang di padangrumput luas di Asia Tengah selama generasi ke generasi. Namun, tradisi ini hampir punah.
Kawasan Altai di Mongolia barat adalah salah satu kawasan terpencil di bumi. Sedikit jalan yang melintasi daerah yang luas ini. Ketinggian puncak es pegunungan Altai yang membatasi Mongolia, Kazakhstan, Cina, dan Rusia membentuk 'tembok' yang tak dapat ditembus oleh kemodernan.
Saya berdiri di lahan tandus di puncak setinggi 3.000 meter di Provinsi Bayan Olgii bersama Bikbolat, seseorang dari etnis Kazakhstan yang terlihat seperti bangsawan.
Dia 'terbungkus' dengan topi bulu kulit rubah dan jubah panjang dari kulit domba. Seekor elang bertengger di lengannya, memandang dengan tajam di cakrawala untuk mencari sesuatu yang akan diburu.
Hak atas fotoDAVE STAMBOULISImage captionPegunungan Altai membatasi Cina, Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia.
Bikbolat adalah seorang dari 250 pemburu dengan elang yang tersisa di kawasan ini, yang mempraktekkan seni berkutchi sama halnya dengan nenek moyang mereka dan meneruskan tradisi yang ada di padang stepa Asia Tengah selama 6.000 tahun.
Genghis Khan dan Kublai Khan dulu memiliki ribuan burung pemburu dan ekspedisi perburuan dengan elang mereka telah didokumentasikan dengan baik oleh Marco Polo.
Hak atas fotoDAVE STAMBOULISImage captionElang betina adalah pemburu terbaik karena mereka lebih agresif dan lebih galak daripada elang jantan.
Suku etnis Kazakhstan adalah penduduk mayoritas di Bayan Olgii. Mereka terdesak ke daerah tersebut oleh tentara Kekaisaran Rusia pada pertengahan tahun 1800-an.
Para pemburu ini melestarikan cara hidup mereka yang sangat jauh dari peradaban modern, seperti mempertahankan diri dari musim dingin yang kejam, hidup di dalam tendagers (tenda bundar yang dapat dipindah-pindah), melatih elang-elang, dan berburu dengan menunggang kuda.
Hubungan antara pemburu dengan elang sangat kuat. Karena elang adalah binatang yang sangat independen, mereka perlu dilatih dari usia dini untuk membangun kepercayaan.
Bikbolat menjelaskan bahwa melatih anak-anak elang bisa lebih disukai karena mereka lebih jinak dan tidak akan menyakiti anak-anak atau domba-domba. Tapi, burung-burung yang lebih dewasa yang sebenarnya merupakan pemburu yang lebih baik, dengan insting pembunuh yang diperlukan untuk menaklukkan serigala-serigala dan rubah-rubah.
Dia memberitahu saya, elang-elang betina adalah pemburu yang terbaik, bukan hanya karena mereka lebih agresif, tapi mereka tiga kali lebih berat daripada elang-elang jantan.
Hak atas fotoDAVE STAMBOULISImage captionPemburuan banyak dilakukan pada musim dingin.
Begitu menjadi terlatih suatu tugas yang bisa memakan waktu hingga beberapa tahun elang bertengger di lengan kiri pemburu yang pergi dengan menunggang kuda.
Ikatan antara para pemburu berpengalaman dengan burung-burung mereka bisa sangat dekat, sehingga perubahan kecil dalam cengkeraman cakar elang pada lengan sang pemburu bisa menjadi pertanda bahwa elangnya mencium bau-bauan binatang mangsa.
Hak atas fotoDAVE STAMBOULISImage captionPara pemburu memiliki ikatan kuat dengan elang-elangnya.
Beberapa pemburu dari Kazakhstan memiliki senapan kuno dari Rusia yang mereka gunakan untuk berburu kelinci, tapi kebanyakan perburuan 'diserahkan' kepada elang karena daya penglihatan mereka delapan kali lipat lebih baik dibanding pemilik mereka.
Sementara korban utama mereka adalah rubahcorsac yang bulu-bulu sangat hangatnya yang digunakan sebagai pakaian musim dingin, dan marmot yang ditangkap untuk diambil bulu dan dagingnya. Elang yang kuat ini juga memburu burung hantu, serigala, dan bahkan macan tutul salju.
Sebagian besar perburuan dilaksanakan pada musim dingin, ketika elang-elang merasa kelaparan dan kurus. Tapi, saya berada di sana saat musim gugur dan waktu Bikbolat melihat padang stepa di bawah kami, dia menggelengkan kepala sambil mengatakan kurangnya hujan salju membuatnya susah untuk menemukan jejak-jejak hewan.
Hak atas fotoDAVE STAMBOULISImage captionSetiap bulan September para pemburu berkompetisi di sebuah festival besar.
Itu bukan waktu yang ideal untuk berburu.
Meski begitu, dia tetap menjaga elangnya awas dengan menaruh beberapa potongan-potongan kecil daging di lereng bawah dan membuka penutup mata elang yang dipasang sewaktu beristirahat agar tetap tenang dan waspada. Mata burung tersebut memandangi kami sebentar, lalu melesat terbang dari lengan bersarung Bikbolat, menukik, mencari, dan menyerang potongan daging tersebut bagaikan pembunuh yang terlatih.
Информация по комментариям в разработке