UJIAN PRAKTIK SENI BUDAYA KELAS 9C "PUTRI TUJUH"

Описание к видео UJIAN PRAKTIK SENI BUDAYA KELAS 9C "PUTRI TUJUH"

DISCLAIMER
Film ini merupakan karya dari kelas 9C yang ditayangkan di "BIOSKOP MINI" pada Ujian Praktik Mata Pelajaran Seni Budaya SMPN 1 Margomulyo 2023/2024


SINOPSIS
Kisah dalam cerita Putri Tujuh berlatar suatu masa ketika Kerajaan Seri Bunga Tanjung dipimpin oleh Ratu Cik Sima. Ratu tersebut memiliki tujuh putri yang cantik.

Salah satu dari mereka memiliki kecantikan paling memukau, yakni putri bungsu Ratu Cik Sima. Namanya Mayang Sari.

Dikisahkan, suatu hari ketujuh putri itu sedang mandi di lubuk Sarang Umai. Saat terlalu asyik mandi, mereka tak menyadari bahwa ada Pangeran Empang Kuala dan pasukannya sedang mengamati.

Mulai dari situ, Pangeran Empang Kuala jatuh cinta pada Putri Mayang Sari dan berencana meminangnya. Sayangnya, pinangan tadi ditolak keluarga Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Penolakan yang mengejutkan itu membuat sang pangeran marah.
Pangeran kemudian memerintahkan pasukan Empang Kuala menyerang kerajaan Ratu Cik Sima. Mengetahui Kerajaan Seri Bunga Tanjung bakal dilanda perang, Ratu Cik Sima pun segera menyembunyikan tujuh putrinya di sebuah tempat dalam hutan.

Pertempuran antara kedua kerajaan berlangsung sangat sengit selama empat bulan yang menyebabkan kehancuran Negeri Seri Bunga Tanjung. Ratu Cik Sima akhirnya meminta bantuan kepada jin yang sedang bertapa di bukit Hulu Sungai Umai. Dengan bantuan jin, pasukan Empang Kuala mengalami malapetaka saat beristirahat di hilir Umai.

Setelah pasukannya mengalami petaka, sang pangeran sadar bahwa peperangan ini telah dimulai oleh dirinya sendiri. Dia akhirnya memerintahkan pasukannya kembali pulang ke Negeri Empang Kuala.

Setelah perang usai, Ratu Cik Sima bergegas kembali ke tempat persembunyian ketujuh putrinya. Namun, malang tak bisa dihindari, tujuh putrinya tadi telah meninggal karena kelaparan dan kehausan.

Kenyataan itu membuat Ratu Cik Sima dirundung kesedihan tak berkesudahan. Sang ratu akhirnya jatuh sakit hingga meninggal dunia.

Hingga kini, legenda Putri Tujuh tetap dikenang di Kota Dumai, dengan beberapa tempat mengabadikan memori akan peristiwa dalam cerita tersebut. Ada juga lirik "Tujuh Putri" yang dijadikan sebagai nyanyian tradisional dalam budaya masyarakat Dumai.

Cerita ini pun diyakini menjadi asal mula terbentuknya nama 'Dumai'. Istilah 'Dumai' oleh masyarakat lokal setempat diyakini berasal dari kata "d‘umai" yang diucapkan Pangeran Empang Kuala ketika melihat kecantikan Putri Mayang Sari.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке