Bedah Editorial MI - Cemas Harga Pangan Tancap Gas

Описание к видео Bedah Editorial MI - Cemas Harga Pangan Tancap Gas

MetroTV,

SALAH satu masalah pelik nan tak kunjung bisa segera diatasi di negeri ini ialah stabilisasi harga komoditas strategis. Harga pangan dan komoditas pokok memang stabil, tapi stabil tinggi. Meskipun momentum idul adha telah berlalu, laju kenaikan harga komoditas strategis itu tetap konsisten naik.

Padahal, semestinya ketika permintaan sudah turun, akan berbanding lurus dengan turunnya harga. Tetapi fenomena harga bahan pokok bertahan tinggi di sejumlah daerah di Tanah Air tetap terjadi.

Misalnya harga cabai keriting yang tembus Rp100 ribu per kilogram (kg) dan bertahan hingga usai Idul Adha di sebuah tempat sentra pertanian di Bengkulu. Kenaikan harga cabai juga terjadi di Kota Padang, Sumatra Barat. Harga komoditas itu naik karena tingginya permintaan masyarakat.

Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada produk pangan holtikultura, tetapi juga pada pangan hewani. Di Aceh, harga ayam kampung (ayam lokal) melambung tinggi. Di Pasar Ayam Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, misalnya, harga seekor ayam kampung dewasa berbobot 2 kg dibanderol Rp150 ribu dari sebelumnya Rp100 ribu.

Rakyat tentu berharap pemerintah segera melakukan langkah-langkah cepat dan efektif sehingga harga segera bisa dikendalikan. Tanpa intervensi pemerintah, maka melambungnya harga bahan pokok akan semakin menggerus daya beli rakyat.

Pasalnya, tekanan ekonomi ke depan bakal diprediksi semakin berat. Nilai tukar rupiah dalam tren pelemahan sehingga melampaui Rp16.400 per dollar Amerika Serikat di pasar. Dampaknya, harga barang impor ataupun barang produksi dalam negeri berisiko terkerek naik.

Berbagai permasalahan itu pun berpotensi makin menekan daya beli masyarakat karena kantong rakyat makin kempis. Sebab, pelemahan nilai tukar rupiah bisa membuat barang-barang di dalam negeri makin mahal, seperti barang yang diproduksi di dalam negeri namun bahan bakunya berasal dari impor.

Belum lagi situasi ekonomi global yang oleh banyak pakar masih diperkirakan suram hingga tahun depan. Tigginya suku bunga karena inflasi belum mereda pada saat ini, juga membuat ekonomi Indonesia dalam ancaman.

Situasi ekonomi yang ada saat ini cukup memberikan kecemasan bagi berbagai pihak. Bila kondisi ini terus berlanjut, maka beragam dampak buruk bisa menghantam Indonesia, mulai dari ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga daya beli yang terus tergerus, melemah, dan akhirnya lunglai.

Ke depan, pemerintah khususnya kementerian perdagangan, harus berada di garda terdepan untuk mengantisipasi risiko gejolak harga pangan dan komoditas strategis ini. Perlu kerja ekstra untuk mencari solusi menurunkan harga-harga

Menteri Perdangan Zulkifli Hasan tidak boleh merespons santai kenaikan harga-harga pangan ini. Alih-alih 'menghibur diri' dengan mengatakan "harga telur masih stabil, bahkan mestinya bisa naik lagi biar peternak untung", Mendag mestinya lebih fokus mengamankan harga-harga yang terus menggerus daya beli ini.

Lakukan langkah konkret untuk menurunkan harga, setidaknya untuk komoditas yang dapat diintervensi. Selain itu, pemerintah harus benar-benar memastikan jalur distribusi petani ke pedagang lancar dan nihil permainan tengkulak.

Yang tidak lupa tentu kebijakan jangka panjang untuk mengantisipasi perubahan iklim. Sebagaimana diperingatkan Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia bakal menghadapi neraka iklim, kekeringan yang panjang. Tanpa aksi tangkas nan cerdas, publik bakal terus cemas dan lemas.

#HargaPangan #BedahEditorialMI #ZulkifliHasan
#Jokowi #EditorialMediaIndonesia #MediaIndonesia
#Metrotv
-----------------------------------------------------------------------

Follow juga sosmed kami untuk mendapatkan update informasi terkini!


Website: https://www.metrotvnews.com/
Facebook:   / metrotv  
Instagram:   / metrotv  
Twitter:   / metro_tv  
TikTok:   / metro_tv  
Metro Xtend: https://xtend.metrotvnews.com/

Комментарии

Информация по комментариям в разработке