Hasilkan Ratusan Juta Bertani Kakao di Lahan 30 Hektar - Petani Makmur!

Описание к видео Hasilkan Ratusan Juta Bertani Kakao di Lahan 30 Hektar - Petani Makmur!

Video ini merupakan video pembelajaran kolaborasi antara Yayasan Edu Famers International dan Pecah Telur, dan didukung oleh Google.org.

Yayasan Edu Farmers International merupakan sebuah organisasi non-profit yang berdiri sejak tahun 2015 untuk mengembangkan petani dan pemuda di Indonesia. Kami berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi sektor agrikultur Indonesia melalui pendidikan dan pelatihan.

Untuk mengakses video pembelajaran dengan topik agrikultur lainnya, silakan kunjungi:
Website : https://www.edufarmers.org/
YouTube :    / @edufarmers  
Instagram : www.instagram.com/edufarmers

Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai topik budidaya ayam broiler dan topik lainnya tentang agrikultur, silakan bergabung di Komunitas Facebook Petani dan Peternak Edufarmers berikut ini: https://linktr.ee/komunitasedufarmers_

======================================
Komoditas perkebunan terbesar di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dan juga yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah kakao. Secara total, wilayah pembudidayaan kakao di Kabupaten Madiun mencapai luas 4.363 hektare yang ada di lereng Gunung Wilis. Sesuai data Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, produksi kakao di wilayah setempat pada tahun 2020 mencapai 642 ton. Jumlah tersebut meningkat di sepanjang tahun 2021 yang mencapai 652 ton.

Sentra terluas pembudidayaan kakao di Kabupaten Madiun berada di Kecamatan Kare dan Dagangan. Salah satunya adalah di Desa Bodag, Kecamatan Kare. Luas lahan pembudidayaan tanaman kakao di Desa Bodag ada sekitar 40 hektare. Kebanyakan merupakan tanaman milik warga secara perorangan yang ditanam di kebun rumah. Untuk produksinya dalam satu tahun sekitar 15 ton.Hasil panen kakao tersebut selama bertahun-tahun dijual ke beberapa daerah, seperti Blitar hingga Jakarta, dalam bentuk biji kakao kering. Karena hanya dalam bentuk kakao kering, maka nilai jualnya tergolong rendah.

Saat itu, warga Desa Bodag belum memiliki keahlian untuk mengolah kakao menjadi produk cokelat siap konsumsi. Hal itu karena keterbatasan sumber daya manusia dan modal untuk membeli peralatan pengolahan kakao. Sisi lain, harga biji kakao yang tidak stabil menyebabkan permasalahan tersendiri bagi para petani kakao di desa tersebut. Sehingga, demi menyelamatkan kelompok petani kakao, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat berinisiatif dan menciptakan wadah bagi para petani agar dapat langsung menjual hasil panen kakaonya dengan harga yang stabil dan sesuai harapan.

Kondisi tersebut yang membuat hati Bapak Sugito, warga setempat tergerak. Dirintis di tahun 2019 dan mulai beroperasi pada tahun 2020, pihaknya bersama warga mendirikan "Rumah Cokelat Bodag" yang dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Abadi Bodag. Selain tempat produksi kakao menjadi cokelat, rumah cokelat itu juga dikonsep untuk menjadi tempat wisata kuliner dan wisata edukasi khusus olahan cokelat. Pendirian rumah coklat itu terwujud melalui program bantuan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dengan nilai mencapai Rp1,5 miliar. Dana bantuan tersebut digunakan untuk membina sumber daya manusia yang semuanya merupakan warga desa setempat, membangun rumah produksi dan kafe, serta membeli alat produksi cokelat. Dengan keberadaan rumah cokelat itu, para petani dapat langsung menjual kakao kering yang telah difermentasi dan selanjutnya diolah di situ oleh warga setempat yang telah mendapatkan pelatihan untuk menjadi varian produk olahan cokelat.

Tak hanya itu, melalui konsep wisata kuliner, cokelat hasil olahan rumah coklat juga bisa dijual di kafe setempat yang menawarkan sensasi menikmati cokelat hangat maupun dingin di lereng Gunung Wilis. Cokelat yang diproduksi adalah biji kakao kering yang sudah difermentasi, kemudian biji kakao disangrai dalam suhu tinggi dalam waktu tertentu. Kemudian dipisahkan kulit ari dan biji kakao, selanjutnya digiling hingga menjadi pasta cokelat. Pasta cokelat tersebut kemudian siap untuk diolah menjadi berbagai olahan cokelat, seperti cokelat batangan, permen cokelat, dan lemak cokelat. Tak hanya itu, rumah cokelat Desa Bodag juga memproduksi bubuk cokelat, mulai dari bubuk cokelat murni, bubuk coklat 3 in 1, dan minuman coklat sebagai bahan minuman cokelat panas maupun es.

Simak Video yang berjudul "Hasilkan Puluhan Juta dari Bertani Kakao di Lereng Gunung Wilis Madiun"

#coklat #kakao #edufarmers
======================================

PecahTelur Official

Facebook!
  / pecahtelur.id  
Instagram!
  / pecahtelur.id  
TikTok!
https://vt.tiktok.com/ZSJwjBax5/

Untuk Endorse dan Kolaborasi Bisnis Hubungi:
WhatsApp : 0813-3005-1711
https://wa.me/+6281330051711
or email : [email protected]

Sincerely,
TELUR.STUDIO
Bertumbuh Bersama UMKM Indonesia

Комментарии

Информация по комментариям в разработке