Kebayang Indahnya‼️Makan Nasi Liwet, Ditengah Sawah, Ada Curug Citambur. Suasana Pedesaan Jawa Barat

Описание к видео Kebayang Indahnya‼️Makan Nasi Liwet, Ditengah Sawah, Ada Curug Citambur. Suasana Pedesaan Jawa Barat

Curug Citambur adalah sebuah curug atau air terjun yang ketinggiannya kira-kira 130 meter di Kabupaten Cianjur bagian Selatan, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Curug Citambur memiliki tiga tingkatan air terjun dimana tingkat pertama berketinggian 12 meter sedangkan tingkat kedua berketinggian 116 meter dan yang paling tas adalah 2 meter. Air curug yang berada di ketinggian kurang lebih 1.400 Mdpl ini terkenal sangat dingin dan memiliki debit air yang besar terlebih saat musim penghujan. Kondisi tersebut membuat Curug Citambur selalu diliputi kabut tipis dan suara air jatuhannya yang begitu keras bergemuruh. Curug Citambur yang dibatasai tebing curam dan debit air yang besar akan sangat berbahaya jika berada dibawah guyuran airnya.

Curug Citambur merupakan potensi dibidang kepariwisataan yang berlokasi di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur. Curug Citambur adalah sebuah curug atau air terjun yang ketinggiannya kira-kira 130 meter di Kabupaten Cianjur bagian Selatan. Curug Citambur memiliki tiga tingkatan air terjun dimana tingkat pertama berketinggian 12 meter sedangkan tingkat kedua berketinggian 116 meter dan yang paling atas adalah 2 meter. Air curug yang berada di ketinggian kurang lebih 1.400 Mdpl ini terkenal sangat dingin dan memiliki debit air yang besar terlebih saat musim penghujan. Kondisi tersebut membuat Curug Citambur selalu diliputi kabut tipis dan suara air jatuhannya yang begitu keras bergemuruh. Curug Citambur yang dibatasi tebing curam dan debit air yang besar akan sangat berbahaya jika berada dibawah guyuran airnya.
Ada dua versi kenapa curug itu bernama Curug Citambur. Versi pertama karena pada jaman dahulu suara setiap air yang jatuh dari atas curug ke kolam berbunyi “bergedebum” seperti suara Tambur, sebuah alat musik tabuh yang dipukul. Seiring menyusutnya volume air, bunyi itu tak terdengar lagi. Versi lain, curug tersebut dulu termasuk wilayah Kerajaan Tanjung Anginan, yang rajanya bergelar Prabu Tanjung Anginan. Pusat kerajaannya berada di Pasirkuda, yang kini termasuk Desa Simpang dan Desa Karangjaya. Dugaan pusat kekuasaan di sana karena ada batu yang berbentuk kursi yang diyakini warga sebagai tempat duduk raja. Sementara itu, nama Pasirkuda karena ada sebuah batu di bukit (pasir dalam bahasa Sunda) yang berbentuk kuda. Pada saat kerajaan berdiri, setiap raja mau mandi ke curug selalu ditengarai dengan suara tambur, yang ditabuh para pengawal. Suara berdebumnya alat musik tabuh itu terdengar cukup jauh sehingga warga Pasirkuda menyebutnya Curug Citambur. Namun belum diketahui sejarah dan masa keberlangsungan Kerajaan Tanjung Anginan. Curug Citambur telah dibuka untuk pariwista oleh masyarakat sekitar. Tiket masuknya adalah Rp 10.000 termasuk parkir kendaraan roda dua maupun roda empat. Diantara fasilitas yang dimiliki oleh kawasan Curug Citambur ini diantaranya seperti fasilitas umum seperti tempat parkir yang luas, penginapan, toilet, mushola dan sarana outbond serta beberapa warung yang menjual bermacam-macam makanan dan minuman.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке