SETITIK HARAPAN - SHORT MOVIE

Tema : Harap

SINOPSIS

Sengatan cahaya selalu mucul di setiap pagi ku, mengganggu tidurku yang tak tenang setelah peninggalan kedua orang tua ku, membuat ku berhenti untuk menjalani hidup seperti semestinya, aku lelah dan merasa putus asa dengan kehidupan yang ku jalani saat ini, mulai dari keluarga yang memang bukan orang berada, aku pun harus hidup sendiri dan putus sekolah di masa aku sma, bertemu dengan teman teman yang mempengaruhi ku, merendahkan ku, bahkan kerap kali membully ku, sehingga setiap harinya kegiataan ku adalah mengamen dan menjadi anak jalanan yang nakal.

Dunia jalanan pun mengenalkan ku dengan minuman keras, berjudi, bahkan aku memiliki pacar sekarang. Tapi dikarenakan aku dulu yang sangat menyayangi mendiang ibu ku, aku tak pernah menyakiti makhluk bernama Perempuan, mau seburuk dan sedepresi apa pun aku teteap menghormati dan mencintai pacarku yang sekarang, adanya dia membuat ku lebih baik dari sebelumnya. Hingga dimana hari itu tiba aku di khianati oleh pacarku yang lebih memilih bersama orang lain dan meninggalkan ku, dari situ mental ku mulai balik ke jalan ku dulu, depresi itu menghampiriku lagi, ingatan buruk itu hadir kembali.

Sampai pada suatu kesempatan tepat setelah pacarku meninggalkan ku, aku bertemu dengan seorang perempuan yang memotret ku ketika aku sedang mengalami anxiety disorder, penyakit yang ku benci, penyakit yang selalu mengganggu ku. Perempuan itu datang menghampiriku, menunjukan foto ku yang dipotret nya membuat ku sadar begitu buruknya penampilan ku saat itu, seperti bukan aku, lalu dia juga memberikan obat anticemas dan secarik kertas berisi tulisan yang membuat ku tersadar bahwa aku sudah terlalu jauh dari jalan yang semestinya.

Aku sempat memberanikan diri untuk bertanya namanya tapi dia tidak menjawabnya karna aku emosi dan masih dibawah pengaruh depresi ku, aku pun meneriaki dan menghamprinya, membentaknya dan bertanya siapa namanya. Dia diam tak menjawab ku, lalu ia mengangkat kepalanya dan mengangkat tangannya, aku pun kebingungan ketika dia mulai menggerakan tanganya dengan cepat dan membentuk pola aneh diudara, setelah selesai dia melakukannya aku mulai tersadar bahwa dia, Perempuan itu tak bisa berbicara.

Setelah hari itu, pertemuan ku antara Perempuan bisu itu, aku mulai berfikir bahwa hidup yang kujalani saat ini bukan jalan yang benar, bukan seperti masa masa ketika aku masih sekolah dulu, mempunyai mimpi dan cita cita sebelum akhirnya orang tua ku tiada. Darinya aku mulai termotivasi untuk membagian setitik harapan bagi orang orang seperti ku dulu, sampai aku bertemu dengan seseorang yang baik, yang mau mengurus dan menjadi waliku, mengantarkan aku ke sekolah yang aku inginkan yaitu fotografi, tibalah waktu untuk merubah diriku agar bisa menjadi seperti malaikat penolongku dulu, walupun dengan keterbatasan yang dia punya, disamping itu aku mulai belajar bahasa isyarat, agar nanti saat bertemunya aku bisa berterima kasih padanya. Menjadi ahli fotografi dan membagikan harapan kepada orang lain adalah mimpi ku yang sedang ku jalani saat ini, disini, di Rumah Gemilang Indonesia. Yang merupakan awal dari sukses ku sekarang.

WORKSHOP KARYA KELAS FOTOGRAFI DAN VIDEOGRAFI ANGKATAN KE - 29