Mendaki Gua Tsur, Tempat Persembunyian Nabi Saw.

Описание к видео Mendaki Gua Tsur, Tempat Persembunyian Nabi Saw.

#haji #hijrah #nabi

Berikut ini adalah orang-orang yang berperan dalam Hijrah Rasulullah SAW ke Madinah:

1) Ali bin Abi Thalib : saat orang-orang kafir quraisy ingin menghalangi hijrahnya Rasulullah dengan berencana membunuhnya, Ali bin Abi tholib diminta oleh Rasulullah unutk mengenakan mantelnya dan tidur di tempat tidur Rasulullah. Ketika orang kafir mendatangai rumah Rasulullah dan hendak membunuh Rasulullah mereka kaget karena yang ditemukan disana adalah Ali,

2) Abu Bakar As-Siddiq: Abu Bakar menemani Rasulullah dalam hijrahnya ke Madinah, sebagaimana sebelumnya beliau telah menyiapkan dua ekor unta untuk hijrah ini yang dititipkan pada Abdullah bin Uraiqiz. Abu Bakar juga menemani Rasulullah sembunyi dari orang kafir Quraisy yang mengejar mereka di gua Tsur selama 3 hari, dalam kegelapan dan binatang gua yang berbahaya.

3) Abdullah bin Abu bakar: beliau mendatangi gua tsur setiap malam untuk mengabarkan rencana orang-orang kafir quraisy dan apa yang mereka lakukan kepada Rasulullah dan Abu Bakar, kemudian kembali di pagi harinya agar tidak ada yang mengetahui bahwa iya telah pergi.

4) Asma binti Abu Bakar yang merupakan putri Abu Bakar as-Shiddiq. Ia bertugas mengikuti Abdullah saat menuju gua Tsur sambil membawa makanan untuk ayahnya dan Rasulullah. Makanan inilah yang membuat kedua orang mulia ini bertahan di dalam gua selama tiga hari.

Asma binti Abu Bakar mendapat julukan Dzatin Nithaqain yakni wanita yang memiliki dua selendang. Sebutan ini disematkan pada Asma setelah ia menyobek selendangnya menjadi dua helai.

Satu helai selendang dijadikan wadah untuk tempat makanan Rasulullah SAW, sementara satu helai selendang lainnya untuk menutup wajahnya. Peristiwa yang berkaitan dengan selendang milik Asma ini terjadi pada malam hijrah saat Rasulullah SAW dan Abu Bakar bersiap-siap menuju Gua Tsur.

Julukan Dzatun Nithaqain juga diceritakan dalam versi berbeda. Dalam satu riwayat, disebutkan Dzatin Nithaqain artinya wanita bersabuk dua.

Menurut riwayat ini dikisahkan bahwa Asma ditugaskan sebagai orang yang menyiapkan makanan saat Rasulullah SAW hendak berhijrah ke Madinah. Saat akan mengikat karung berisi makanan, Asma tidak menemukan tali pengikat. Sampai akhirnya ia melepas sabuk ikat pinggangnya.

Ikat pinggang ini dibagi menjadi dua, satu bagian digunakan untuk mengikat wadah makanan. Sementara satu lagi digunakan untuk mengikat wadah minuman.

Sebuah hadits menyebutkan bahwa Rasulullah SAW berdoa agar Asma mendapatkan ganti dua sabuk di surga: "Semoga Allah mengganti ikat pinggang Asma dengan dua ikat pinggang yang lebih baik di surga."

5) Amir bin Fuhairah yang merupakan budak Abu Bakar yang setiap hari menggembala kambing yang dimiliki Abu Bakar. Pada saat Rasul dan Abu Bakar di gua Tsur, ia membawa kambing-kambingnya menuju gua Tsur. Kambing-kambing itulah yang menyuplai susu untuk diminum Rasulullah SAW dan Abu Bakar. Langkah kaki kambing-kambing itu menghapus jejak kaki Abdullah dan Asma, hingga tak ada seorang pun yang tahu bahwa Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi di gua tersebut.

5) Abdullah bin 'Uraiqith: orang kafir yang dibayar oleh Abu Bakar untuk membawakan unta di hari ketiga dan memandu Rasulullah hingga madinah. Abdullah dipercaya membawa dua ekor unta yang akan menjadi kendaraan Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar. Sementara Nabi Muhammad dan Abu Bakar menuju puncak Gunung Tsur, Abdullah bin Uraiqith membawa unta ke balik gunung.

Abu Bakar meminta Abdullah menjadi penunjuk arah ke Madinah. Namun dia mewanti-wanti agar perjalanan ini dirahasiakan. Apabila informasi bocor, nyawa Abu Bakar dan Nabi Muhammad SAW menjadi taruhannya. Sebab waktu itu kaum kafir Quraisy sedang menggelar sayembara, memberi imbalan 100 ekor unta bagi siapa pun yang bisa menemukan Muhammad dan membunuhnya.

"Demi Latta dan Uzza, aku sanggup menerima amanah itu. Aku tidak akan mengkhianatimu, wahai Abu Bakar," jawab Abdullah.

Setelah 3 hari bersembunyi di salah satu gua di Gunung Tsur, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar turun dan menuju ke Madinah dengan petunjuk arah Abdullah bin Uraiqith. Rombongan mengambil rute yang tak biasa dilalui para pedagang saat ke Madinah.

Abdullah bin Uraiqith membawa rombongan melewati jalur pesisir pantai, menuju Selatan ke arah Yaman, kemudian berbelok ke barat arah pesisir. Dari situ kemudian berbelok ke barat arah pesisir, lalu menuju ke utara mendekati Laut Merah hingga sampai di Quba. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad tiba di Quba pada Senin 8 Rabiul Awwal tahun ke-14 kenabian atau tahun 1 Hijriyah, atau 23 September 622 Masehi.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке