KERETA API TERAKHIR PART 12.mpg

Описание к видео KERETA API TERAKHIR PART 12.mpg

MOVIE REVIEW :

Durasi : +/- 170 menit
Sutradara : Mochtar Soemodimedjo
Produseri : G.Dwipayana
Pemeran : Pupung Harris; Bangun Sugito (Gito Rollies); Deddy Sutomo; Rizawan Gayo, Marlia Hardi; Yana Fachriana; Yannie Fachriani; Mochtar, WD; Sofia WD; Soendjoto Adibroto; Damsjik, HIM; Doddy Sukma; Budi Moealam; Ramli Ivar

Film ini Kerjasama antara PPFN (Pusat Produksi Film Negara) dan PJKA (kini PTKAI) pada tahun 1981.

ALUR CERITA :

Sebuah kisah dengan latar belakang gagalnya Perjanjian Linggarjati,dengan pendekatan sikap romantis baik terhadap kepahlawanan, maupun kisah cinta dibaliknya.

Markas Besar tentara di Yogya memutuskan untuk menarik semua kereta api yang ke Yogya,karena merupakan angkut penting untuk transportasi. Untuk itu menugaskan Letnan Sudadi (Rizawan Gayo), Letnan Firman (Pupung Harris) dan Sersan Tobing (Bangun Sugito)kerjasama dengan Kol. Gatot Subroto (Sundjoto Adibroto)untuk mengawal semua kereta yang akan diberangkatkan dari stasiun Purwokerto.

Sudadi mengawal kereta yang pertama, Firman dan Tobing mengawal kereta terakhir yang penuh hambatan. Digambarkan pengungsi yang memadati kereta, serangan-serangan Belanda dll. Kondektur Bronto (Deddy Sutomo)merupakan pahlawan pegawai kereta api. Diselipkan kisah cinta antara Firman dan dua Retno yang ternyata merupakan gadis kembar.


NARASI :

Proklamasi 17 Agustus 1945 lahir sebagai puncak dari sejarah perjuangan kemerdekaan yang telah dirintis oleh pejuang-pejuang yang tidak kenal menyerah. Tapi alam kemerdekaan yang dari belenggu penjajah yang baru saja dikecap oleh bangsa Indonesi mendadak meredup.

Bangsa Indonesia serentak bangkit karena diusik oleh munculnya Pasukan NICA-Belanda yang membonceng pasukan sekutu. Kedatangan Pasukan NICA - Belanda itu bertujuan menegakkan kembali penjajahan Belanda di Indonesia.

Perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia berlangsung terus, korban berjatuhan dari kedua belah pihak sampai saat kedua pemerintah bertemu di meja perundingan di Linggarjati di selatan Kota Cirebon. Persetujuan Linggarjati antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda telah ditandatangani pada tanggal 20 Maret 1947, Namun hubungan antara kedua Negara ini tidaklah lebih baik karena pebedaan tafsir tentang pasal-pasal tertentu dalam naskah persetujuan itu.

Republik Indonesia beranggapan masih tetap sebagai Negara Berdaulat penuh, sebaliknya kerajaan Belanda beranggapan dengan disetujuinya perjanjian Linggarjati tersebut maka Republik Indonesia tidak lagi merupakan Negara yang Berdaulat. Hanya kerajaan Belanda yang berkuasa atas wilayah Indonesia sampai terbentuknya Negara Indonesia Serikat.

Pada tanggal 20 Juli 1947 Pemerintah Kerajaan Belanda menganggap dirinya tidak lagi terikat oleh Perjanjian Linggarjati dan akan mengambil tindakan Republik Indonesia. Menghadapi ancaman ini, Republik Indonesia tidak gentar, Tentara dan Rakyat telah menyatu, Siap Untuk Perang !!

Dengan genderang Perang : MERDEKA ATAU MATI, Tentara dan rakyat Indonesia menyatu terjun ke Peperangan. Perang mempertahankan Kemerdekaan atau Class pertama melawan tentara pendudukan Belanda. Perang yang merupakan ujian yang kesekian kalinya bagi kesatuan bangsa maupun dunia internasional bahwa Republik Indonesia tidak dapat dihancurkan !!!

Комментарии

Информация по комментариям в разработке