Kesaksian Serda Raswad dan Pelaku G30s

Описание к видео Kesaksian Serda Raswad dan Pelaku G30s

Pada pagi hari, 1 Oktober 1965, Komandan Satuan Tugas (Satgas) Pasopati, Letnan (Inf) Doel Arif membentuk tujuh pasukan dari Satgas Pasopati di Lubang Buaya untuk menculik ketujuh jenderal.
Satu di antara tujuh jenderal yang akan diculik adalah Letnan Jenderal (Letjen) Ahmad Yani .
Dalam buku Julius Pour, G30S Fakta atau Rekayasa, Jakarta: Kata Hasta Pustaka, 2013, hlm.2-6, pasukan yang bertugas menangkap Ahmad Yani dipimpin oleh Peltu Mukidjan dan Brigade Infantri I/Djaja Sakti.
Pasukan ini terdiri dari satu peleton Yin 530/Para Brawidjaja, satu Regu PPP AURI dan dua regu sukarelawan organisasi pemuda bernama Pemuda Rakyat, salah satu organisasi afiliasi dari Partai Komunis Indonesia (PKI).
Setelah selesai briefing, pasukan yang akan menangkap Letjen Ahmad Yani dilaporkan telah berada di rumah target di Jalan Lembang.
Orang-orang PKI dan yang dianggap sebagai PKI ditangkap oleh tentara. Sebagian ada yang dieksekusi warga, sebagian melarikan diri.
Orang-orang PKI dan yang dianggap sebagai PKI ditangkap oleh tentara. Sebagian ada yang dieksekusi warga, sebagian melarikan diri. (Repro: Olle Tornquist, Marxistisk barlast, 1982, h.217))
Pemimpin regu Aisten Letnan Satu Mukidjan yang membawahi sekira satu setengah kompi pasukan yang dibawa dengan dua truk dan dua bus.
Mukidjan kemudian membagi regunya menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama menjaga bagian belakang, kelompok kedua menjaga bagian depan rumah, dan kelompok ketiga yang dipimpin langsung oleh Mukidjan dan Sersan II Raswad masuk ke halaman utama dan masuk rumah.
Mereka langsung berbincang-bincang dengan paa pengawal Yani dan mengatakan bahwa ada pesan penting dari presiden.
Saat para pengawal lengah, mereka kemudian disekap dan senjatanya dilucuti.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке