Tujuh Harta (Ceramah dhamma Bhante Pannavaro Mahathera

Dalam ajaran Buddha, terdapat tujuh harta yang dianggap penting untuk pengembangan spiritual dan kebahagiaan yang berkelanjutan. Tujuh harta tersebut adalah:


Iman (Saddha): Ini adalah kepercayaan yang tulus kepada ajaran Buddha, jalan menuju pencerahan, dan hukum kausalitas.


Sila (Moralitas): Meliputi praktik-praktik etis seperti tidak menyakiti makhluk hidup, tidak mencuri, tidak berbohong, dan lain-lain. Praktik ini membantu seseorang menjaga kebaikan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.


Hati Bersih (Caga): Ini adalah kemurahan hati dan keinginan untuk berbagi dengan orang lain. Mengembangkan sifat kedermawanan dan kepedulian terhadap kebutuhan orang lain.


Ketekunan (Viriya): Ketekunan dalam menjalani praktik spiritual, mengatasi rintangan, dan mengembangkan kualitas positif dalam diri.


Ketajaman Pikiran (Panna): Ini melibatkan kebijaksanaan dan pemahaman yang mendalam tentang sifat kenyataan, hukum kausalitas, dan jalan menuju pembebasan dari penderitaan.


Kepemimpinan (Khanti): Ini adalah kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan dan ujian hidup tanpa kehilangan semangat atau kebijaksanaan.


Keberuntungan (Sukha): Ini adalah kebahagiaan batin yang muncul sebagai hasil dari praktik spiritual yang benar dan pemahaman yang mendalam tentang realitas.


Tujuh harta ini merupakan pilar-pilar utama dalam praktik Buddhis, membantu praktisi untuk mengembangkan kebajikan, kebijaksanaan, dan kebahagiaan dalam hidup mereka.