Film Dokumenter Cammana

Описание к видео Film Dokumenter Cammana

Cammana: Pecinta Nabi Penabuh Rebana
Cammana’ lahir di salah satu “empat negeri besar” (appe banua kaiyyang) yang membentuk Arajang Balanipa, yakni Samasundu, tahun 1935 (informasi dari kerabatnya kepada Sdr. Dalip; dalam Ensiklopedi Kebudayaan, Sejarah, dan Tokoh Kebudayaan Mandar karya Suradi Yasil, lahir 1944). Beliau lahir dari seniman besar Mandar dizamannya, yakni Zani. Selain sebagai seorang pemain rebana, bapaknya juga pemahat batu nisan (tinda’ kubur), guru pencak silat, guru tasawuf, dan mantan juru tulis kepala kampung. Bapaknya meninggal tahun 1987. Adapun ibundanya bernama Jo’e, seorang pemain kecapi, guru mengaji, dan guru spiritual. Ibundanya wafat tahun 2003.
Sebagaimana seniman-seniman Mandar, seperti pakkacaping, pacalong, dan parrabana (laki-laki), parrabana tobaine (dalam hal ini Mak Cammana) juga dibesarkan dan makan asam garam berkesenian dari rumah ke rumah; dari panggung kecil ke panggung kecil (baca dari kampung ke kampung). Beliau mulai bermain rebana dari rumah ke rumah pada tahun 1957.
Mak Cammana’ dikenal dan unik dikarenakan parrabana tobaine di tanah Mandar tidaklah banyak. Untuk grup, setahu saya hanya grup yang dibina Mak Cammana’. Mungkin ada di kampung-kampung lain, tapi sampai saat ini belum saya dengar. Dengan kata lain, Mak Cammana’ adalah “benda langka”, maka dia jadi “mahal”. Belum lagi kemampuan spiritualnya (baca: ahli pengobatan tradisional/supranatural), kesahajaan hidupnya, serta pergaulannya dengan orang lain membuatnya semakin dihormati.
Saat ini Mak Cammana’ bermukim di kampung Pappang, Desa Limboro, Kec. Limboro, Kabupaten Polewali Mandar. Rumah panggungnya sekitar 50 meter dari jalan poros Tinambung – Alu. Di depan rumahnya ada bangunan permanen, merupakan studio tempat Mak Cammana’ mengajar muridnya mengaji dan atau main rebana.
Film dokumenter ini telah diluncurkan, di Gedung Mita Tinambung, 1 Mei 2010.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке