SUHITA RAJA MAJAPAHIT Ke 6 | PEREMPUAN DI SINGGASANA MAJAPAHIT

Описание к видео SUHITA RAJA MAJAPAHIT Ke 6 | PEREMPUAN DI SINGGASANA MAJAPAHIT

TERIMA KASIH TELAH MENONTON DI CHANNEL SAYA INI. APABILA ADA KESALAHAN SAYA MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA.

JANGAN LUPA SUBSCRIBE DAN LIKE

----------------------------------------------------------------------
Untuk yang ikhlas saja silakan dukung Channel saya ini melalui : https://saweria.co/101310
-----------------------------------------------------------------------

Saksikan Video Lainnya di Channel ini :

URUTAN RAJA RAJA MAJAPAHIT

   • URUTAN RAJA RAJA KERAJAAN MAJAPAHIT |...  

SEJARAH SINGKAT KERAJAAN MATARAM KUNO BESERTA RAJANYA

   • SEJARAH SINGKAT KERAJAAN MATARAM KUNO...  

Sejarah Singkat Kerajaan Tarumanegara

   • SEJARAH SINGKAT KERAJAAN TARUMANEGARA...  

Pusaka Sakti Tanah Jawa

   • PUSAKA SAKTI TANAH JAWA | ANDALAN RAJ...  

Sejarah Kerajaan Sriwijaya beserta para Rajanya

   • SEJARAH SINGKAT KERAJAAN SRIWIJAYA DA...  

Sejarah Kerajaan Kalingga beserta Rajanya

   • RAJA RAJA KERAJAAN KALINGGA DI ERA KE...  

KERAJAAN KANJURUHAN

   • KERAJAAN KANJURUHAN | SEJARAH SINGKAT...  

Berdirinya Kerajaan Galuh

   • SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA KERAJAAN G...  

#Perang_Bubat

   • PERANG BUBAT | GAJAHMADA INGIN MENUND...  

Kesaktian Ilmu Jawa

   • ILMU SAKTI TANAH JAWA  

Ratu Sanjaya | Penguasa Kerajaan Tanah Jawa

   • SANJAYA PENGUASA KERAJAAN SUNDA GALUH...  

----------------------------------------------

RATU SUHITA | PEREMPUAN DI SINGGASANA MAJAPAHIT.

Ratu Terakhir Dyah Suhita dinobatkan pada 1429M. Ada yang beranggapan bahwa Dyah Suhita adalah orang yang sama dengan Ratu Kencanawungu, sedangkan Bhre Wirabhumi (penguasa Blambangan) adalah Menakjingga, sementara Raden Gajah/Bhra Narapati, orang Wikramawardhana yang membunuh Bhre Wirabhumi pada 1406, adalah Damarwulan.

Tahun 1433, Dyah Suhita menghukum mati Raden Gajah. Peristiwa ini seolah menguatkan hubungan Dyah Suhita dengan Bhre Wirabhumi sebagai cucu dan kakek. Meskipun Dyah Suhita adalah anak Wikramawardhana, tetapi ibunya yang merupakan putri Bhre Wirabhumi yang diperistri sebagai selir oleh wikramawardhana.


Dyah Suhita bersama suaminya, Ratnapangkaja, yang kemudian bergelar Bhatara Parameswara, memerintah cukup lama di Majapahit. Selama era kepemimpinannya, Dyah Suhita gencar menghidupkan kearifan lokal yang sempat terabaikan selama masa ricuh sebelum ia bertakhta. Berbagai tempat pemujaan didirikan di lereng-lereng gunung, dan bangunan-bangunan (candi) disusun sebagai punden berundak-undak, misalnya di lereng Gunung Penanggungan, Gunung Lawu, dan sebagainya.

Dyah Suhita wafat pada 1447, menyusul suaminya yang meninggal dunia terlebih dulu tepat 10 tahun sebelumnya. Lantaran pasangan ini tidak dikaruniai anak, maka yang dinobatkan sebagai penguasa Majapahit selanjutnya adalah Kertawijaya, adik bungsu Dyah Suhita.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке