Ojo Nyalahi Kodrat

Описание к видео Ojo Nyalahi Kodrat

#PiwelingMaiyah

dalam cerita pewayangan ada seorang yang nyalahi kodrat bernama Dewi Sukesi di dalam kisah Ramayana.

dia itu adalah raseksi yang menyalahi kodrat karena ingin menjadi Dewi.

sekilas tentang apa itu raseksi.
jadi di dalam pewayangan Raseksi adalah Butho wdhok atau raksasa wanita.

singkat cerita Raseksi Sukesi ini mengadakan sayembara dan bisa dijadikan Dewi oleh Resi Wisrowo.
tapi ternyata 3 anak pertamanya yakni ;

Rahwana, Kumbo Karno dan Sarwo Kenoko itu adalah Butho atau raksasa.

baru setelah dia habis-habisan meminta kepada Dewata, maka dia dikaruniai anak ke 4 Gunawan Wibisono.

point selanjutnya Mas Iman kembali berpesan supaya kita jangan sampai nyalahi kodrat,
berjalanlah sesuai dengan mengenal apa yang ada pada diri kita,
intinya menjadilah diri kita sendiri sesuai dengan apa yang sudah Allah tetapkan atas kita.

point selanjutnya mbah nun merespon dari apa yang sudah mas Iman kemukakan.

pertama-tama mbah nun ngendiko begini;

jadi tadi kan Mas Iman bercerita mengenai Dewi Sukesi yang tidak setia keoada otentisitas dan fadhilah dari Allah.
jadi karena dia fikir yang hebat itu dewi maka dia mati-matian ingin menjadi dewi, kemudian singkat cerita maka generasi yang dihasilkam adalah butho-butho atau raksasa-raksasa.

sampai kemudian dia memohon kepada Tuhan maka lahirlah anak ke 4 Gunawan Wibisono.

sampai disini selanjutnya mbah nun ngendiko begini;
saya ingin mengatakan kepada anda bahwa selama ini kita itu mengalami sejarah salah regenerasi yang luar biasa.

point selanjutnya adalah;
perlahan-lahan mbah nun sedikit mengungkapkan apa yang beliau maksud.

jadi kita ini kan orang Indonesia,
kita itu bukan orang Amerika, bukan orang china, bukan orang jepang dan bukan orang Korea.
maka kita tidak sama dengan orang amerika, china, jepang dan korea.
lantas kenapa kita bikin negara kok cita-cita sama dengan Amerika, dengan korea china dan jepang.
sementara padahal budaya kita, kecenderungan kita, sejarah kita, pola fikir kita, selera kita, watak kita semua itu tidak lah sama dengan negara manapun.

menurut mbah nun ini kan Dewi Sukesi ini,
kemudian akhirnya anda kehilangan jati diri sebagai bagsa, anda kehilangan kodrat anda dari Allah,
anda kehilangan otentisitas diri dan fadhilah dari Allah.

sehingga anda menjadi sesuatu yang lebih rendah dari yang seharusnya anda dibikin oleh Allah.

bahkan kita sekarang akhirnya menjadi pengemis dan mengemis-ngemis habis-habisan sekarang ini.

karena cita-citamu tidak sebagaimana qodratmu.


point selanjutnya mbah nun bercerita bahwa beliau pernah menulis di tempo pada tahun 74 judulnya itu Etnotalentologi.
yang juga ada di buku beliau yang berjudul selilit sang Kyai.

jadi intinya Etnotalentologi itu ilmu tentang perbedaan bakat bangsa-bangsa.

jadi menurut mbah nun,
meskinya kalo memang demokrasi yang berlaku sebagai "agama", dalam tanda petik. "yang utama di dunia sekarang ini"

mestinya seluruh dunia memberi ruang bagi setiap bangsa,
yang memiliki potensialitas masing-masing dan yang berbeda-beda itu,
bisa menempuh sesuatu sebagaimana qodratnya.


•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

• ABOUT VIDEO

Video : Dok. Record by Piweling Maiyah

Date of Video Footage : 16 Des Dan 27 Des 2022

Location : Boyolali, Central Java - Indonesia & Pucang, Banjarnegara

• ABOUT AUDIO

Audio Vokal : Cak Nun

Audio Review/Explanation BY : Piweling Maiyah

Music Title : At Rain

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

• GEAR (Hardware) WE USE :

Stabilizer      : Zhiyun Smooth Q
Camera         : Smartphone ( Samsung M32 )
Laptop.         : Acer
Microphone : Fantech LEVIOSA MCX01 Condenser Microphone

• APPLICATION (Software) WE USE :

Editing Video : PowerDirector For Mobile
Editing Audio : Audacity
Recording       : Audacity

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

CONTACT US :

Instagram : @piweling.maiyah
Email         : [email protected]

Комментарии

Информация по комментариям в разработке