Скачать или смотреть Sekolah Rakyat dan Kurikulum Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja | Ruang Publik

Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Salah satu inisiatif strategis adalah program Sekolah Rakyat, yang memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Hingga tahun 2025, pemerintah menargetkan berdirinya 53 lokasi Sekolah Rakyat di berbagai wilayah, termasuk Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Papua. Program ini tidak hanya menekan angka putus sekolah, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan akademik dan non-akademik, termasuk integrasi kurikulum STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika), pembentukan karakter kepemimpinan, nasionalisme, serta kemandirian.

Namun, tantangan besar di kalangan remaja Indonesia masih muncul dari sisi kesehatan reproduksi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Indonesia menempati peringkat ke-14 dunia dalam jumlah orang dengan HIV (ODHIV) dengan estimasi 564.000 kasus pada 2025, serta peringkat ke-9 dunia untuk infeksi baru HIV. Meskipun positivity rate HIV dalam tiga tahun terakhir relatif stagnan, kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) justru meningkat, khususnya di kelompok usia muda. Remaja berusia 15–19 tahun kini mulai masuk dalam kelompok rentan terinfeksi HIV dan IMS.

Kondisi ini semakin menegaskan pentingnya penerapan Kurikulum Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (PKRR) di sekolah. Kurikulum ini terintegrasi dalam beberapa mata pelajaran SMP dan SMA, dengan tujuan membekali remaja
pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk hidup sehat, mencegah kehamilan tidak diinginkan dan IMS, serta menumbuhkan perilaku bertanggung jawab. PKRR diharapkan mampu melahirkan remaja yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kapasitas sebagai “agent of change” dalam edukasi Kesehatan reproduksi di lingkungan sebaya dan masyarakat luas.

Publik harus diajak untuk memahami keterkaitan antara akses pendidikan yang inklusif melalui Sekolah Rakyat dengan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi remaja sebagai pondasi untuk membangun generasi sehat, cerdas, dan tangguh, sekaligus mendukung target eliminasi HIV dan IMS di Indonesia pada tahun 2030. Ditambah lagi pada tanggal 11 Oktober 2025 diperingati sebagai Hari Anak Perempuan Internasional untuk untuk mengakui hak-hak anak perempuan dan tantangan unik yang dihadapi anak perempuan di seluruh dunia.

kita akan berbincang lebih jauh soal ini. Anda bisa bertanya atau memberikan komentar melalui telepon bebas pulsa di 0800 245 7893. WhatsApp di 0812 118 8181, live chat Youtube KBR Media atau mention ke [email protected], @ahf_indonesia Perbincangan ini bisa disimak di 50+ radio jaringan KBR di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Kalian juga bisa menyaksikan melalui live streaming via website kbr.id dan Youtube KBR Media.

=========================================

Dengarkan podcast for curious minds produksi KBR di https://kbrprime.id dan Spotify, Google Podcast, Anchor (search: KBR Prime).

=========================================

Subscribe:    / beritakbr  

=========================================

Temukan update berita dan informasi menarik lainnya di:

https://kbr.id
https://kbrprime.id
  / kbr.id  
  / beritakbr  
  / beritakbr  
=========================================