BIARKAN ANJING MENGGONGGONG KAFILAH BERLALU
Dosa-dosa akan senantiasa melahirkan kecemasan, ketakutan dan kegelisahan yang berkepanjangan, sementara kebaikan akan senantiasa melahirkan ketenangan dan ketentraman.
Kata Nabi dosa itu adalah sesuatu yang terdapat dalam diri seseorang yang dia khawatir diketahui orang. Sebaliknya kebaikan itu adalah ketenangan yang terhujam ke dalam hati.
Bila dalam hidup ini anda ragu untuk melangkah lebih jauh karena perbuatan tersebut takut diketahui orang, maka berhentilah dan jangan lanjutkan !!
Tapi bila anda merasa benar, tidak melanggar syariat dan dalil, maka tak perlu lirik kiri dan kanan, depan dan belakang “tancap gas” dan jalanlah meski dunia kiamat. Tak perlu begitu didengarkan omongan orang dan selalu berprsangka buruk kepada semua orang.
Lihatlah tentramnya ibunda kita Aisyah tatkala digunjing satu negeri manusia -kecuali yang dirahmati Allah-. Meskipun dia bersedih sebagai tertuduh namun ia yakin pasti akan datang masanya Allah tampakkan kebenaran dan hilangkan kebatilan dan fitnah tersebut.
Akhirnya Allah jua selamatkan beliau dan mengangkat derajat beliau setinggi-tingginya menjadi contoh pelajaran dalam Alquran yang dibaca sepanjang zaman.
Lihat pula bagaimana Allah singkap borok kaum munafikin yang menyebarkan fitnah tanpa bukti menjadi pelajaran dalam Quran yang dibaca sepanjang abad.
Selama anda benar, teruslah berjalan pantang surut ke belakang. Ibarat kata pepatah: “meskipun anjing mengonggong kafilah kan tetap berlalu”.
Jika ternyata anda salah, beristighfarlah dan perbaiki jalan Anda dan bersyukurlah kepada penunjuk jalan yang telah meluruskan jalan anda hingga tidak tersesat.
Di dunia ini tiada yang tetap, segalanya kan berubah. Jikalah ada yang tetap maka dialah “perubahan”.
“Berubah itu yang menjadi ketetapan..”
Jika musim hujan telah berakhir, datanglah musim kemarau. Jika terang siang berakhir datanglah gelapnya malam, tiada banjir yang abadi kecuali akan mengering, tiada lautan yang surut kecuali akan datang pasang, tiada tangisan yang mengalir kecuali berganti tawa, tiada derita kecuali berganti bahagia, tiada pertemuan yang kekal kecuali kan datang perpisahan..
“Segala yang di dunia ini fana dan berubah..”
Jika hari ini dialah kekasih anda, maka tidak mustahil esok menjadi musuh bebuyutan. Jika hari ini ialah teman setia, besok lusa dia berkhianat..
“Jika pagi ini ia beriman, boleh jadi esok petang dia menjadi kafir..”
Ada mantan preman yang tobat, ada juga mantan santri yang murtad, ada mantan pendeta dan ada pula mantan ustadz. Ada mantan istri dan ada pula mantan suami..
Seorang mukmin hendaklah senantiasa berubah kepada yang lebih baik dalam segala sisi kehidupannya. Berubah untuk lebih sholeh, lebih santun, lebih gairah menimba ilmu, lebih giat dalam berinfaq, lebih gigih dalam berdakwah, lebih semangat berkorban untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin…
Bukan lagi masanya berleha-leha, bukan waktunya untuk tidur lelap, bukan lagi zamannya bersantai-santai..
“Siapa yang ingin menyingsing fajar, harus mau berjalan malam..”
Senja kan selalu datang dengan pesona keindahan untuk mengingatkan anak adam agar senantiasa berfikir bagaimana kelak dapat menutup umurnya dengn keindahan amal pula.
Bias sinar mentari yang kian melemah adalah ilustrasi anak manusia yang umurnya digerogoti gugusan hari-hari, bulan dan tahun untuk akhirnya berhenti manakala ajal datang menjemput.
Selaksa peristiwa yang dilalui dalam meniti karir hingga menaiki jenjang tertinggi dalam jabatan dan status sosial, akhirnya menjadi tidak berguna manakala denyut nadi tak berdetak lagi.
Tinggallah catatan amal yang akan dibentangkan di hadapan hamba, penentu bahagia atau celakanya ia di negeri akhirat.
Информация по комментариям в разработке