Liputan di Korea Utara, Mereka Ga kenal Indonesia (Part. 1)

Saya ditugaskan mencari cara untuk bisa masuk Korea Utara, Desk saya bertugas, Desk Internasional MetroTv sedang ingin menggali atensi besar Korut untuk terus melakukan uji coba rudal. Kemudian coba cari2 akses ke kedutaan Korut di Jakarta, kontak-kontakan. Kemudian hingga akhirnya dapat aproval untuk diijinkan masuk sana.

Pengalaman menarik banyak sekali! Karena tidak semua orang apalagi jurnalis sepert saya yang bisa diperbolehkan masuk sana. Salah satu momen yang tidak bisa saya lupakan di sana adalah saat makan malam. Saat itu pejabat setempat mengundang saya makan di sebuah restoran. Pada saat itu saya bertanya kepada 'penjaga' saya bernama Jo (nama samaran), apakah makanan yang disajikan di depan saya mengandung babi, karena saya tidak bisa makan babi. Lalu ia menjawab "sebentar saya cek dulu" kemudian dia kembali dan mengatakan bahwa makanan tersebut mengandung babi. Sejenak ia terdiam dan meminta ijin bertanya kepada saya, "kamu kenapa tidak makan daging babi?" Saya menjelaskan kepada dia bahwa saya muslim dan tidak boleh mengkonsumsi makanan tersebut.

Saat keliling kota, kalau ketemu warga dan mereka penasaran melihat saya (mungkin karena bawa2 kamera dan wajah saja beda) mereka lgsung nanya "dari Tiongkok?" Kalau saya jawab jakarta atau Indonesia, mereka mikir2 dulu dan bingung dan ketika saya sebut nama "Soekarno atau Bogor" mereka baru tau. Ada kesan tersendiri sosok Soekarno yang berteman baik dengan pemimpin mereka dulu serta bunga nasional mereka yang asli Indonesia pemberian Soekarno.

(cerita berlanjut di video lainnya)

song: Nimino - Back of your hands