Saya dan tim SABAT kembali melakukan CSR. Kali ini, lokasinya berdasarkan laporan netizen adalah ruas jalan samping Kali Malang, Cibitung, dekat pool Sinar Jaya.
Kata warga sekitar, sudah dua orang meninggal akibat terkena lubang jalan ini. Parahnya, setidaknya paling sedikit tiap hari 5 orang kecelakaan. BAYANGKAN 5 ORANG KECELAKAAN PER HARI. MINIMAL!
Nah, ruas jalan itu sendiri menurut postingan sudah dirapikan oleh dinas terkait. Namun seperti biasa, saat saya dan tim datang lagi, baru beberapa hari saja area tersebut sudah melengkung.
Pelajaran dari JEPANG, sesuatu yang rusak di permukaan, maka 90 persen masalah ada pada kondisi fondasi. Maka perbaikan ini pun akan menggali pula sampai ke bagian fondasi.
CSR ini pun dilaksanakan Malam hari. Saya mengerahkan tim untuk menuju titik terdekat dengan menarik gandengan mesin aspal. Kemudian bertemu tim terlebih dahulu untuk melaksanakan prosedur tetap lima menit sebelum tiba di lokasi, yakni memberikan arahan.
Dengan pasukan 7 orang, saya adakan meeting untuk memberikan arahan. Tujuannya supaya sebelum ke lokasi, mereka sudah tahu tugas-tugasnya. Misalnya, kita pastikan susunan kendaraan kerja memanjang ke depan. Saya juga sudah kirim foto ke tim mengenai lubang jalan. Kami akan tutup lajur kanan, pasang safety cone agak jauh agar aman.
Informasi lain menurut netizen adalah jalan tidak berlampu. Kami pun memasang lampu LED model selang sehingga mempertegas batasan posisi kerja tim. Soalnya, yang lewat di sana adalah bus-bus dan truk-truk besar.
Saat sampai di lokasi, jika dilihat dan dibandingkan antara kondisi saat tim datang dengan foto postingan perbaikan dinas terkait, bisa dilihat tim dari dinas hanya taruh banyak batu sehingga aspal tipis, setipis 2-3 cm saja.
Area aspal terlihat melar sehingga bisa dipastikan material yang digunakan sebelumnya "busuk". Ini harus dibongkar semua dari pinggir sebab jika hanya dari area yang berlubang maka area pinggirannya akan jebol.
Area yang akan dibongkar pun saya tandai terlebih dahulu dengan semprotan warna putih agar pengerjaan tim fokus di area tersebut.
Setelah proses jack hammer, terbukti... ketebalan aspal hanya sekitar 2 cm! Terlihat tipikal kerja tim dari dinas hanya semprot-semprot tack coat, lalu gunakan batu-batu kering.
Jadi pada kasus kali ini, kami mulai dulu dengan pembongkaran menggunakan jack hammer hingga 5 cm hingga mentok lapisan batu dasar dan harus kerok tanah.
Kadang karena pengerjaan sebelumnya di awal TIDAK TERTIB--ALIAS DIHEMAT-HEMAT, DIPANGKAS-PANGKAS, maka ada kendala-kendala baru, khususnya pada proses perbaikan ekstra.
Saat proses jack hammer, tim bertemu rangka besi slab yang sekitarnya berlubang. Karena itu tim pun saya minta tambal bagian itu dengan hotmix dan padatkan dulu bagian tersebut sampai ke celah-celahnya. Fungsi hotmix adalah leveling agar area tersebut bisa padat terlebih dahulu.
Area berlubang (tidak hanya retak) di sekitar besi fondasi itu sendiri banyak. Alhasil, tim mesti bersih-bersih agar tidak ada lagi tanah. Rasanya jadi seperti bersih-bersih di lokasi penemuan cagar budaya....
Beberapa jam proses berjalan, bisa dilihat bagaimana area dalam fondasi pun sudah diperbaiki. Sebelum hot mix mengambil peran di area fondasi, maka perlu di-burn agar menyatu.
Peralatan tim saya pun juga sudah bertambah tidak hanya perangkat personal, tetapi juga baby roller Sakai HV60ST spesifikasi 600 kg agar permukaan aspal merata secara baik. Tujuannya agar kerja cepat dengan hasil yang baik.
Bisa dilihat, lubang-lubang di fondasi pun lenyap sudah. Barulah setelah fondasi beres, maka aspal dengan ketebalan 5+ cm (lebih tebal dari sebelumnya) melapis di atasnya. Proses selanjutnya adalah meratakan dengan peralatan-peralatan terbaik kami.
Tidak ketinggalan proses penyempurnaan saat meratakan aspal. Ilmu yang saya palajari dari JEPANG, yakni memanaskan besi perata untuk SETRIKA. Hasilnya jadi muluuuus kembali....
Oke Guys, selamat melintas!
Информация по комментариям в разработке