Bade 22 m berlapis Emas Murni berat 1,5 ton! Puncak Pelebon Raja Denpasar IX | Puri Agung Denpasar

Pelebon Raja Denpasar IX dengan Bade tumpang 11 berlapis emas setinggi 22 meter dengan berat 1,5 ton. ornamen emas murni yang ditempatkan pada puncak Bade itu menjadi perlambang dan penghargaan kepada seorang raja. Keindahan menara jenazah beserta ornamennya itu juga untuk menunjukkan penghormatan kepada raja yang telah berpulang ke alam Nirwana.
Tenaga yang dibutuhkan dalam menggotong bade mencapai 2 ribu orang dan untuk menggerakkan lembu membutuhkan sekitar 50 orang. kELUARGA PURI menuturkan dalam pelebon tersebut menggunakan

Pelebon Raja Denpasar IX atau Raja dari Puri Agung Denpasar Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan memasuki puncak karya

Tak hanya warga Kota Denpasar, wisatawan domestik dan mancanegara terlihat bersemangat menyaksikan dan mengabadikan prosesi pelebon Raja Denpasar IX mulai dari kawasan Patung Catur Muka yang merupakan titik nol Kota Denpasar.

Selain itu hadir juga anggota Watimpres Mayjen Polisi (Purn) Sidarto Danusbroto, para Raja dan Sultan Nusantara, kerabat Puri Agung Denpasar, dimana peran serta P3I Peggiat Pelaris Pariwisata Indonesia merupakan tuan rumah bagi para Duta Besar negara sahabat menhadirkan Perwakilan Duta Besar Kerajaan Maroko, serta perwakilan Duta Besar Venezuela sebagai penghormatan terakhir kepada raja denpasar ix ida cokorda ngurah djambe pemecutan karena Peran Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan (Raja Denpasar IX) dalam upaya melestarikan puri / keraton di Nusantara.

Pelebon almarhum Raja Denpasar IX menggunakan tingkatan upacara atau tertinggi yang dikenal dengan Karya Pelebon Nyawa Ngesti Wedana. Layon (jenazah) akan dinaikkan ke bade (wadah jenazah) tumpang 11 setinggi 22 meter karena memang Beliau seorang abiseka (dinobatkan raja).

Layon (jenazah) dari puri akan digotong langsung oleh pihak keluarga dari Puri Agung Denpasar di Jalan Veteran No 62 Denpasar Kemudian akan dinaikkan ke bade (wadah jenazah) tumpang 11 setinggi 22 meter berdekatan dengan rumah jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha dan perempatan Patung Catur Muka, karena tempat tersebut merupakan lokasi Puri Agung Denpasar sebelum perang puputan pada tahun 1906 selanjutnya menuju Jalan Udayana dan berbelok menuju Jalan Hasanuddin serta berakhir di Setra (kuburan) Badung di Jalan Imam Bonjol Denpasar.

bagaimana Kemegahan dan antusias dari masyarakat yanng menyaksikan sebuah perhelatan tradisi dan budaya dari Puri Agung Denpasar ini yang menjadi sorotan media seluruh indonesia bahkan international ini yang dapat menunjukkan pada dunia bahwa generasi kini, sangat serius memastikan keagungan warisan adat istiadat Bali terus terjaga, seiring lingkungan yang bersih lestari

Referensi artikel : https://www.viva.co.id/berita/nasiona...

#PuriAGungDenpasar #RajaDenpasarIX #AdatBali