Riset Peraih Nobel Pernah Dilakukan di Indonesia - Sangkot Marzuki | Chronicles #4

Описание к видео Riset Peraih Nobel Pernah Dilakukan di Indonesia - Sangkot Marzuki | Chronicles #4

Indonesia memang membangun, namun untuk siapa? Apakah benar-benar atas dasar kemaslahatan rakyat? Atau hanya segelintir dari mereka?

Apa landasan saintifik pembangunan Indonesia? Atau bangsa kita dibangun semaunya saja, tanpa ada alasan rasional di baliknya?

Sains seringkali dipandang hanya sekadar sebuah alat atau cara untuk mencapai ‘modernitas.’ Nyatanya, sains lebih dari itu. Ia adalah budaya — budaya yang memandu cara kita berpikir, dan akhirnya bertindak. Ketika semua hanyut dalam perlombaan menuju modern, kita mesti ingat bahwa perangai ilmiah adalah nyawa dari peradaban modern itu sendiri.

#Chronicles #BagusMuljadi #SangkotMarzuki

--------------------------
Tentang Prof. Sangkot Marzuki:
Beliau adalah Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (2008-2018) dan Direktur Pendiri Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (1992-2014). Prof. Sangkot juga pernah mengajar ilmu biokimia dan biologi molekul di Monash University di Australia, sebelum pindah ke Indonesia pada tahun 1992 untuk membangun kembali Lembaga Eijkman.

--------------------------
Catatan dari percakapan saya dengan Prof. Sangkot:
https://endgameid.notion.site/Chronic...

--------------------------
Isi
0:00:00 - Intro
0:01:28 - Kepakaran & mahakarta Sangkot Marzuki
0:12:25 - Eijkman: Penemuan vitamin di Batavia
0:22:48 - Budaya ilmiah yang hilang
0:26:01 - Rumphius: Sumbangsih dalam taksonomi
0:35:31 - Membayangkan ulang masa kolonialisme
0:41:07 - ‘Belenggu Ilmu Pengetahuan’
0:46:23 - Perans sains dalam negara
0:52:26 - Perangai sains (scientific temper)
0:57:40 - Masalah perut vs urusan sains
1:12:00 - Satu-satunya masa ketika Indonesia punya visi
1:18:09 - Meritokrasi & kompetisi
1:27:05 - Pendidikan itu hak atau komoditas?

Комментарии

Информация по комментариям в разработке