Gondang Saniang Naga Laut - Tortor Sipitu Sawan || Azwin Harefa & Yayasan Pusuk Buhit Sakti

Описание к видео Gondang Saniang Naga Laut - Tortor Sipitu Sawan || Azwin Harefa & Yayasan Pusuk Buhit Sakti

Gondang Saniang Naga Laut Cipt. Nn
Tortor Si 7 Sawan Pangurason

Producer : Azwin Harefa (@azwinharefa)
Music Direct : Azwin Harefa (@azwinharefa)
Music Ethnic : Azwin Harefa (@azwinharefa)
Panortor : Inong Br. Silalahi "Guru Besar Tortor Batak Toba" (@ypbs.official)
Ass tortor : Angel simatupang (@hiiaangel)

Mixed/Mastered : Azwin Harefa (@azwinharefa)
Studio tracking : Ade Pasaribu Studio (@Adeputra)

DOP : Yayasan Pusuk Buhit Sakti (@ypbs_entertainment)
Cam 1 : Hans Manurung (@stell_cage)
Cam 2 : Sori Sitanggang (@sori_sitanggang)
Drone Pilot : Singal Sitanggang (@singal.sitanggang)
Editor : Hans Manurung (@stell_cage)

Special Thanks to
Henry Manullang (@henry_manullang)
Gok P Malau (@gok_malau)
Segenap Crew yang terlibat
Akhir Kata Mauliate Godang Horas! 🙏😇

#azwinharefa #budayabatak #saniangnagalaut

Sepenggal Sinopsis Saniang Naga Laut dan Tortor Si 7 Sawan Pangurason

"Saniang Naga Laut” yang juga disebut “Si Boru Saniang Naga” adalah adik dari Si Boru Deak Perujar. Si Boru Deak Parujar-lah yang dipercaya mula-mula menempah Tanah Batak. Sedang Si Boru Saniang Naga sendiri, diyakini sebagai penguasa air (Danau Toba) pada masyarakat Batak Toba.
Dari sisi hermeneutika, “Saniang Naga Laut” boleh jadi berarti Sang Naga penjaga laut.
Dalam situasi normal, setidaknya sekali dalam satu tahun dilakukan acara ritual pada mata air itu yang disebut “mangase homban” yang tujuannya merawat dengan cara membersihkan lokasi sumber mata air, perawatan tanaman dan pohon yang ada di sekitarnya, perawatan aliran air ke hilir hingga perbaikan pematang sawah.
Memang masing-masing sumber mata air diyakini memiliki simbol powernya sendiri. Boleh jadi berkaitan dengan leluhur si pemilik mata air itu. Namun orientasinya mengacu pada “Saniang Naga Laut”.
Biasanya pada saat ritual dilakukan manortor
Dengan gondang "SANIANG NAGA LAUT"


Tortor Si 7 Sawan
Tor Tor Sipitu Cawan adalah salah satu jenis tari tor tor yang berasal dari budaya masyarakat Batak di Sumatera Utara. Tarian ini sedikit berbeda dengan tari tor tor yang sering kita lihat. Tari Tor Tor Sipitu Cawan ini biasanya dibawakan oleh para penari wanita dengan membawa beberapa cawan yang ditaruh di bagian badan sebagai ciri khas dan property menarinya.
Tarian ini tergolong tarian sakral dan hanya ditampilkan di acara-acara tertentu saja. Selain kesakralannya, tarian ini memiliki gerakan yang sangat unik dan cukup sulit, sehingga tidak bisa dilakukan oleh sembarang penari. Namun karena itulah, Tari Tor Tor Sipitu Cawan ini tergolong sebagai tarian yang mempunyai nilai seni yang tinggi.
Sejarah Tari Tor Tor Sipitu Cawan
Menurut legenda masyarakat Batak, Tari Tor Tor Sipitu Cawan ini merupakan tarian yang diturunkan oleh tujuh bidadari dari khayangan saat mereka berada di sebuah kolam jernih di lereng gunung Pusuk Buhit. Dalam budaya masyarakat Batak, tarian ini tergolong tarian yang bersifat sakral sehingga sejak dulu tarian ini hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti pengukuhan Raja dan acara sakral lainnya. Hingga kini aturan tersebut masih ditaati oleh masyarakat Batak, sehingga sangat jarang bagi kita untuk bisa melihat pertunjukan Tari Tor Tor Sipitu Cawan ini sewaktu-waktu.
Fungsi Dan Makana Dalam Tari Tor Tor Sipitu Cawan
Tari Tor Tor Sipitu Cawan difungsikan sebagai media pembersihan diri maupun tempat tarian itu ditampilkan. Hal ini dikarenakan cawan yang berisi air perasan jeruk purut yang dibawa penari diyakini dapat membersihkan serta menjauhkan dari hal-hal buruk dan jahat. Oleh karena itu juga tarian ini dianggap sakral dan suci sehingga tidak bisa ditampilkan sembarangan. Tari Tor Tor Sipitu Cawan ini biasanya hanya ditampilkan pada acara-acara tertentu saja, seperti pengukuhan raja, ritual adat, dan berbagai acara suci lainnya.
Tari Tor Tor Sipitu Cawan ini tentu memiliki makna serta arti khusus di dalamnya, terutama pada segi gerak dan property yang digunakan untuk menari. Menurut budaya masyarakat Batak, setiap cawan yang digunakan para penari mewakili prinsip hidup masyarakat Batak. Begitu juga setiap gerakan dalam tarian ini juga memiliki nilai-nilai serta filosofi tersendiri yang mewakili budaya masyarakat di sana.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке