FULL ALBUM GEGURITAN BABAD DALEM SIDAKARYA [2,5 JAM NONSTOP]

Описание к видео FULL ALBUM GEGURITAN BABAD DALEM SIDAKARYA [2,5 JAM NONSTOP]

#geguritandalemsidakarya #gitashantichannel #ajegbali
GEGURITAN DALEM SIDAKARYA FULL ALBUM
Penembang: I Ketut Sumarta, Ni Wayan Nili, Buk Lina
Peneges: Putu Roma, Prabu Nala, Ajik Jabon
Chapters:
0:00 Cover
0:15 Cuplikan maskumambang
0:58 Intro GSC
1:18 Peringatan/Attention Klaim Hak Cipta
1:32 Pupuh ginada dasar
6:23 Pupuh dangdang gula
12:59 Pupuh dangdang amad
20:11 Pupuh sinom gandrung
32:45 Pupuh sinom giri putri
39:00 Pupuh maskumambang
44:12 Pupuh ginada dasar
48:40 Pupuh ginada jamintoro
52:56 Pupuh ginada selem bawa
56:32 Pupuh ginada bagus semara
1:01:17 Pupuh ginada basur manis
1:06:10 Pupuh ginada jayaprana
1:10:28 Pupuh ginada tikus kepanting
1:15:21 Pupuh pangkur dasar
1:25:49 Pupuh pangkur jawa
1:30:47 Pupuh Ginanti dasar
1:38:22 Pupuh Ginanti kesandung
1:49:53 Pupuh Ginanti perkutut
1:56:18 Pupuh Ginanti kesandung
2:01:01 Pupuh sinom lawe
2:07:22 Pupuh sinom payangan
2:13:24 Penutup

SEJARAH DALEM SIDAKARYA
Brahmana Keling
Pada jaman dahulu di suatu daerah yang bernama Keling ada seorang pendeta yang sangat termashyur karena pandangannya tentang kebenaran yang utama yang mempunyai “Ilmu Kelepasan Jiwa”. Ia disebut sebagai Brahmana Keling karena beliau berasal dari sebuah daerah yang bernama Keling di Jawa Timur. Beliau juga mendirikan pesraman atau pertapaan di lereng Gunung Bromo.
Brahmana Keling adalah putra dari Danghyang Kayumanis, cucu dari Empu Candra, kumpi dari Mpu Bahula dan cicit dari Mpu Beradah. Tetapi sampai saat ini belum ada yang tahu nama Beliau yang sebenarnya, karena beliau berasal dari daerah Keling maka beliau dipanggil dengan sebutan Brahmana Keling.

Perjalanan-Perjalanan Brahmana Keling
Dalam buku Babad Sidakarya karangan I Nyoman Kantun, S.H. MM dan Drs. I Ketut Yadnya terbitan PT Upada Sastra pada tahun 2003, diceritakan bahwa Brahmana Keling melakukan perjalanan ke Madura, Bali, dan terakhir menuju Badanda Negara atau Sidakarya sekarang.
Berikut ini adalah riwayat perjalanan beliau.

a. Perjalanan Brahmana Keling ke Madura
Konon kerajaan Madura pernah lalai untuk menunaikan Saji Pepajegan yang merupakan upacara tarian persembahan kepada para Leluhur. Karena raja pada waktu itu kurang yakin terhadap akibat yang ditimbulkan apabila upacara tidak dilaksanakan, dan juga rakyat Madura kurang memperhatikan serta melupakan tradisi warisan dari generasi sebelumnya, akhirnya terjadi kekacauan di Kerajaan Madura. Mendengar peristiwa itu, Brahmana Keling lalu pergi ke Madura. Sesampainya beliau di Madura, Raja menjamunya selayaknya menjamu seorang Brahmana. Saat itu, beliau banyak memberikan nasihat-nasihat terutama untuk Sang Raja agar upacara yang Saji Pepajegan dilaksanakan dengan baik demi kesejahteraan rakyat. Awalnya Raja tidak percaya terhadap nasihat-nasihat yang diberikan oleh Brahmana Keling kepadanya, tetapi Brahmana Keling tidak putus asa begitu saja karena Beliau tahu bahwa Sang Raja selalu dihantui oleh rasa bimbang.
Supaya Sang Raja merasa yakin, Akhirnya Brahmana Keling memperlihatkan dan menunjukkan kekuatan batinnya dengan cara Pohon pisang yang sudah layu dan kering Beliau hidupkan lagi sehingga menjadi hijau dan subur kembali, Benang yang semula berwarna hitam dalam sekejap beliau rubah menjadi berwarna putih, dan hal-hal aneh lainnya yang Brahmana Keling tunjukkan pada Raja agar Sang Raja percaya padanya.
Akhirnya Sang Raja terperangah dan terpesona melihat keajaiban yang Brahmana Keling tunjukkan. Sejak saat itu, Sang Raja sangat taat menjalankan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Brahmana Keling, beliau juga ditunjuk untuk memimpin upacara di Madura. Setelah itu, upacara-upacara seperti tari saji pajegan berlangsung dengan lancar dan sukses. Keadaan kerajaan kembali aman dan tenteram. Oleh karena itu di Madura beliau dijuluki sebagai Brahmana Wasaka yang kira-kira berasal dari kata Wacika yang berarti ucapan atau perkataan dan Satya yang berarti kesatria atau kebenaran. Secara umum Brahmana Wasaka berarti apa yang beliau ucapkan selalu dapat dibuktikan kebenarannya (sidhi ngucap sidhi mandi). Beliau selanjutnya kembali ke Jawa Timur.
Sumber:
Kantun, I Nyoman; Yadnya, I Ketut . 2003. Babad Sidakarya. Denpasar: PT Upada Sastra.
diambil dari : http://pandewayanarthapradana.wordpre...

BERSAMBUNG ....(Cerita lanjutan baca di kolom deskripsi video ke-2: Geguritan Dalem Sidakarya dengan cara klik di link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=YJq8_...

Комментарии

Информация по комментариям в разработке