Kengerian Dibalik Deflasi, Daya Beli Rendah & Lapangan Kerja Menyempit!

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,08% (mtm) pada bulan Juni 2024 atau mencapai 2,51% (yoy) serta terjadi inflasi 1,07% (ytd). Meski demikian BPS mencapai adanya kenaikan sejumlah harga pangan seperti cabai dan biaya sekolah menjadi pendorong inflasi Juni 20204 di sejumlah wilayah.

Ekonom UI, Ninasapti Triaswati menilai deflasi yang terjadi di Mei-Juni 2024 tidak mengejutkan karena secara historical setelah terjadi kenaikan harga periode lebaran dan libur panjang maka akan terjadi deflasi.

Hanya saja perlu diperhatikan apakah deflasi yang terjadi bisa merugikan wilayah yang mengalami penurunan daya beli. Di sisi lain tren suku bunga tinggi membuat tekanan sektor usaha belum berakhir sulit untuk ekspansi yang tercermin di sektor tekstil dan sektor digital. Hal ini cukup mengkhawatirkan mengingat saat daya beli rendah namun kebijakan pemerintah tidak mendorong pembukaan lapangan kerja.

Seperti apa ekonom melihat catatan deflasi RI? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Ekonom UI, Ninasapti Triaswati dalam Profit, CNBC Indonesia (Senin, 01/07/2024)

Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di https://www.cnbcindonesia.com/.

CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.

CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.

Follow us on social:
Twitter:   / cnbcindonesia  

Facebook Page:   / cnbcindonesia  

Instagram:   / cnbcindonesia  
  / cuap_cuan  

Tiktok: https://bit.ly/38BYtJx

Spotify: https://spoti.fi/2BR7KkT