CARA NUNAS TAKSU DAN CIRI CIRI TAKSU SUDAH MASUK PADA DIRI KITA

Описание к видео CARA NUNAS TAKSU DAN CIRI CIRI TAKSU SUDAH MASUK PADA DIRI KITA

OM SWASTYASTU, OM AWIGHNAM ASTHU NAMO SIDHEM, pemirsa umat hindu dimanapun berada, umat Hindu Bali umat Hindu Sumatra lampung, umat hindu Kalimantan, Umat Hindu Sulawesi, umat hindu jawa tengah, umay Hindu yogyakarta, umat Hindu Jawa Timur, umat hindu luar Negeri, jepang, china, taiwan,malaysia, calfornia,usa, nowergia, belgia, jerman, turki, abudabi, uni emirat Arab, dan tidak bisa saya sebutkan satu persatu, pada kesempatan hari ini, saya kembali uplod vidio tentang TAKSU, karena di masyarakat banayak fenomena belakangan ini terbawa halusinasi mengenai ngiring, kedewan dewan hingga menimbulkan pandangan kurang dapat diterima di masyarakat, maka dengan itu saya gede mangku lingsir membuat vidio bagaimana sebenarnya TAKSU itu masuk dan sudah ada di dalam diri kita, dari mana sumbernya dan darimana di proehnya, walaupun penjelasan saya secara singkat harapan saya semoga vidio ini dapat mewakilkaan sebuah kebenaran berasarkan petunjuk sastra yang ada.

Sedereng ngelantur ngiring praktiyaksa indik kelanjuban indik ngiring mangde nenten iwang pemargi, mangde nenten manggihin kedukaan preside ngemarginin tata titi dharmanig dasaran,( balian, dharma usada, tapakan, ):
1.kelanjuban SOR / Bhuta
2. kelanjuban madya / faktor emosi dari orang tersebut.
3. kelanjuban dari atas / dari para dewa dewi, ciri – cirinya,
- proses belajar mendekatkan diri kepada sanghyang aji saraswati ( mewinten) di dasari petunjuk sastra mangde manut tata titinya.
- proses tanpa belajar / ilmu pengetahuan yaitu : TAKSU, ( keyangin bhuta, keyangin dewa,keyangin roh roh halus) taksu juga harus didasari ilmu pengetahuan jika tidak akan cepat luntur tidak langgeng.
- BHAKTI ( rajin ngayah ring pura ring khayangan) dengan bhaktinya itu akan bisa juga merasakan hal hal yang di luar nalar manusia.

*TAKSU MEHYANG sama seperti orang ketedunan / kehyangin( dari dewa dewi yang di atas) cirinya:
1. anganta rumaksa ageng aluhur utawi alitin alit, badan akan terasa membesar atau terasa kecil saat memuja beliau.
2. Keluar ucapan seperti orang gagap dan disertai tetesan air mata (dewi basundari pangurip) keluar bukan karena sedih.
3. Kama sanghyang semara sanghyang ratih medalkerana bukan napsu.
4. Bulu kuduk akan berdiri dengan sendirinya.

Maka diperlukan tetap belajar berproses berdasarkan sastra agar sesuai dengan tatanan tatwa smertinya berjalan, berdasarkan kemampuan diri pada saat itu.

PENGARADAN badan kita seperti gelas kalau memang belum bersih jangan langsung di isi air, tingkatkan bhakti minimal trisandya, mejapa dlll., jika ada kesempatan mewintenlah , kanggeang mewinten SARASWATI.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке