MEGIBUNG : Tradisi Makan Bersama Desa Selat Karangasem Bali Cerita Budaya Desaku

Desa Selat merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem provinsi Bali. Dari kota amlapura jarak tempuh untuk mencapai desa selat mencapai 19 kilo meter. Desa Selat memiliki luas wilayah 398 ha, yang secara administrasi terdiri dari 6 (enam) banjar dinas. Mayoritas penduduk Desa Selat beragam hindu dengan mata pencaharian masyarakat domina sebagai petani. Masyarakat Desa Selat masih mempertahankan kearifan lokal budaya yang unik salah satunya tradisi makan bersama yang dikenal dengan istilah Megibung.

Awal Kemunculan tradisi megibung disampaikan dalam beberapa versi. Namun dalam salah satu versi dinyatakan, bahwa tradisi megibung mulai dilaksanakan pada saat jaman kerajaan karangasem ketika menjalani masa perang dengan Lombok oleh Raja Karangasem. Megibung pada masa itu digunakan sebagai cara menghitung jumlah pasukan dan mengetahui korban peperangan.

Selain mencerminkan kebersamaan, tradisi megibung juga mengajarkan masyarakat untuk disiplin. Oleh karenanya tradisi megibung bukan merupakan acara makan yang sembarangan, melainkan acara makan yang memiliki aturan ataupun tata cara yang harus dipatuhi.

Megibung memberi penekanan pada nilai-nilai yang mencakup nilai lain, religius, tercermin dari penataan olahan dan jumlah peserta menyimbulkan dewata penguasa arah mata angin, nilai sosial tercermin dari kebersamaan dan keberagaman yang menyatu untuk menikmati sajian yang disuguhkan, dan nilai budaya, tercermin dari tata aturan, etika dan kedisiplinan yang harus ditaati pada saat melaksanakan megibung.

#ceritabudayadesaku, #budayasaya, #budayamaju, #megibung