Katakese Singkat Memahami Iman dan Wahyu Allah

Описание к видео Katakese Singkat Memahami Iman dan Wahyu Allah

@KatakeseDigitalSingkat Memahami Iman dan Wahyu Allah

KGK 66: “Tata penyelamatan Kristen sebagai suatu perjanjian yang baru dan definitif, tidak pernah akan lenyap, dan tidak perlu diharapkan suatu wahyu umum baru, sebelum kedatangan yang jaya Tuhan kita Yesus Kristus” (Dei Verbum 4). Walaupun wahyu itu sudah selesai, namun isinya sama sekali belum digali seluruhnya; masih merupakan tugas kepercayaan umat Kristien, supaya dalam peredaran zaman lama-kelamaan dapat mengerti seluruh artinya.

KGK 67: Dalam peredaran waktu terdapatlah apa yang dinamakan “wahyu pribadi”, yang beberapa di antaranya diakui oleh pimpinan Gereja. Namun wahyu pribadi itu tidak termasuk dalam perbendaharaan iman. Bukanlah tugas mereka untuk “menyempurnakan” wahyu Kristus yang definitif atau untuk “melengkapinya”, melainkan untuk membantu supaya orang dapat menghayatinya lebih dalam lagi dalam rentang waktu tertentu. Di bawah bimbingan Wewenang Mengajar Gereja, maka dalam kesadaran iman, umat beriman tahu membedakan dan melihat dalam wahyu-wahyu ini apa yang merupakan amanat otentik dari Kristus atau para kudus kepada Gereja.
Iman Kristen tidak dapat “menerima” wahyu-wahyu yang mau melebihi atau membetulkan wahyu yang sudah dituntaskan dalam Kristus. Hal ini diklaim oleh agama-agama bukan Kristen tertentu dan sering kali juga oleh sekte-sekte baru tertentu yang mendasarkan diri atas “wahyu-wahyu” yang demikian itu.

KGK 73: Allah mewahyukan Diri secara penuh dengan mengutus Putera-Nya sendiri; di dalam Dia Ia mengadakan perjanjian untuk selama-lamanya. Kristus adalah Sabda Bapa yang definitif, sehingga sesudah Dia tidak akan ada wahyu lain lagi.

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat… Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak kita lihat” (Ibr 11:1, 3). Iman membuat kita percaya bahwa ada Allah yang tak kelihatan, yang menciptakan dunia yang kelihatan di sekitar kita.

Allah menyapa dan mengajak manusia masuk dalam persekutuan dengan Dia… Jawaban manusia “ya, aku percaya” akan tawaran Kabar Gembira dari Allah ini, adalah iman.

Karena kasih-Nya, Allah tidak membiarkan manusia mencari Allah dengan akal budi semata, melalui permenungan akan dunia dan dirinya sendiri. Allah menyapa dan mengajak manusia masuk dalam persekutuan dengan Dia (lih. Kel 33:11; Yoh 15:14-15). Ini dilakukan Allah dengan memberikan wahyu-Nya sendiri, yang memuncak dalam diri Yesus Putra-Nya. Jawaban manusia “ya, aku percaya” akan tawaran Kabar Gembira dari Allah ini, adalah iman. Di sinilah erat hubungan antara iman dan ketaatan, sebab iman akan Allah mensyaratkan ketaatan kepadaNya.

Secara garis besar, hubungan antara iman dan ketaatan iman, nampak juga dalam penjabaran tentang iman dalam Katekismus Gereja Katolik. Katekismus Gereja Katolik secara garis besar terbagi menjadi empat bagian. Bagian pertama, yaitu Credo/ Syahadat menjelaskan tentang iman Kristiani. Bagian kedua sampai ke-empat menjelaskan tentang ketaatan iman. Yaitu bagaimana kita merayakan iman kita, bagaimana kita melaksanakan iman kita dan bagaimana kita menghidupinya dalam doa.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке