HERITAGE WATER TORN VAN KANDAT ERA KOLONIAL BELANDA

Описание к видео HERITAGE WATER TORN VAN KANDAT ERA KOLONIAL BELANDA

"Heritage Water Torn Van Kandat era Kolonial Belanda"

Sejarah singkat tentang water torn van Kandat,
penggunaan lokomotif bertenaga uap berhasil mendorong percepatan ekonomi yang ditandai dengan peristiwa Revolusi Industri di Inggris.

Kereta yang digerakkan dengan turbin energi uap masuk ke Indonesia pada masa kolonial. Di periode tahun 1900 hingga 1920, Pemerintah Hindia Belanda gencar membangun infrastruktur kereta untuk meningkatkan industri gula. Salah satunya, di kawasan Kediri, Jawa Timur.

Meski sudah seabad berlalu, jejak-jejak kejayaan industri gula di Kediri masih bisa dijumpai hingga kini. Baik itu berupa dokumen foto, maupun tinggalan fisik seperti infrastruktur jalur kereta dan sejumlah bangunan bekas pabrik gula. Salah satu heritage yang sampai sekarang terjaga keasliannya yaitu menara berarsitektur kolonial di belakang Kantor Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri.

Berwarna putih pudar, dua menara itu masih berdiri kokoh di antara ladang-ladang tebu. Keduanya mempunyai konstruksi berbeda meskipun berdekatan. Bangunan di sebelah utara didesain ramping dengan tinggi sekitar 20 meter mirip menara masjid. Sedangkan satunya berukuran pendek dengan diameter lebih lebar menyerupai jamur. Atap kedua menara terbuat dari besi tipis berwarna cokelat tua akibat berkarat.

“Menara itu digunakan sebagai tempat mangkal trem uap perkebunan tebu di zaman Belanda,” ujar Budi Iswanto, salah seorang warga Desa Kandat, Minggu, 19 Juli 2020.

Masyarakat sekitar biasa mengenal bangunan itu dengan sebutan tempat minum kereta. Tepat di sebelah timur menara terdapat sumur dan ruangan kecil untuk menaruh pompa air. Di bagian tubuh dan bawah gedung masih menempel potongan-potongan pipa berbagai ukuran.

Bentuknya yang menjulang, berfungsi memudahkan pengisian air ke dalam ketel uap kereta api. Ketersediaan air memang menjadi unsur penting pada mesin-mesin uap.
Sedangkan bahan bakar merebus air mengandalkan kayu jati dan batu bara. Kedua benda itu dimasukan melalui lubang tungku yang terletak di kabin masinis. Asap hasil pembakaran akan dikeluarkan melalui pipa menuju ujung depan kereta yang berada jauh dari ruangan juru kemudi kereta. Masyarakat Kediri mengenal kereta uap ini dengan Sepur Trutuk, ada juga yang menyebutnya Sepur Kluthuk. 

“Jika diibaratkan, water torn tersebut berfungsi layaknya pom bensin di era sekarang,”

Secara administratif, menara tersebut terletak di dalam komplek Gudang Quality Control Pabrik Gula Ngadirejo. Di era sebelum kemerdekaan hingga akhir tahun 1980an, bangunan itu merupakan bagian penting dari komoditas gula PG Ngadirejo. Keberadaannya menjadi titik transit bagi sepur angkutan tebu di perkebunan Kediri Selatan. Misalnya daerah Kandat, Butuh, Jimbun, Sambi, Ngadiluwih, Kras, dan Plosoklaten.

DAN JANGAN LUPA LIKE DAN SUBSCRIBE
"PUTRA PANDJALU"

TERIMAKASIH











 

Комментарии

Информация по комментариям в разработке