Dogma Islamologi yg salah kaprah by Bambang Noorsena

Описание к видео Dogma Islamologi yg salah kaprah by Bambang Noorsena

Bambang Noorsena (lahir di Ponorogo, 31 Maret 1964;) adalah pendiri Institute for Syriac Christian Studies (ISCS). Sejak akhir 1997, setelah mempelajari dari dekat gereja-gereja Arab di beberapa negara di Timur Tengah, ia menawarkan kekristenan Syria sebagai wacana dalam menembus "kebuntuan dialog teologis Kristen-Islam".

Hasilnya, sebuah "kejutan kultural" menghiasi hampir semua media massa di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini. Selain menyerukan "pertobatan budaya" di gereja-gereja yang mengundangnya, intelektual Kristen yang menolak menjadi pendeta ini juga memberikan ceramah di forum-forum kajian Islam.

Sehari-harinya, Bambang Noorsena bekerja sebagai dosen di Universitas Kristen Cipta Wacana (UKCW) Malang. Selain aktif di forum-forum dialog antar iman, ia kini menjadi salah seorang anggota dewan konsultatif Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP).

Di jagad pemikiran nasional, nama Bambang Noorsena telah menjadi fenomena tersendiri. Dari rekam jejaknya sebagai seorang intelektual, Bambang Noorsena dikenal sangat konsisten, bahkan ketika kalangan Kristen dan Muslim mula-mula menolaknya, ia cenderung "melawan arus".

Meskipun mula-mula ia laksana "menempuh jalan sepi", namun akhirnya pemikiran-pemikirannya "booming" di aras nasional, dan kini mulai merambah ke forum internasional. Uniknya, ia tetap menolak menjadi pendeta, sehingga ISCS (Institute for Syriac Christian Studies) yang digagasnya, lebih dikenal sebagai "komunitas biara tanpa jubah".

Bambang Noorsena menulis sejak mahasiswa, bukunya yang terbit pertama Telaah Kristis Injil Barnabas. Pada tahun 1995 dimulai melakukan riset mengenai gereja-gereja Timur di Yordan dan Syria, dan The Dead Sea Scrolls di Israel, hingga secara khusus mengambil studi di Cairo, Mesir (2003-2005) telah ditanggapi publik Islam dengan cukup baik. Mulai 1998 jagad pemikiran intelektual Islam aras nasional -- seperti Alm. Gus Dur (K.H. Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI ke-4) dan Alm. Cak Nur (Dr. Nurcholish Madjid). Prof. Dr. K.H. Said Aqiel Siradj, MA, Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat, Prof. Dr. Ahmad Syafi'i Ma'arif, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, dan masih banyak lagi --

Menyambut positif pemikiran-pemikiran dan terobosan-terobosan Bambang Noorsena dalam dialog teologis Kristen-Islam....

Комментарии

Информация по комментариям в разработке