Peresmian Jembatan Watusigar, Penghubung Zona Utara

Bertempat di Balai Dusun Randusari Desa Watusigar Kecamatan Ngawen, satu lagi proyek infrastruktur jembatan diresmikan Bupati Hj. Badingah, S.Sos., (24/01), yaitu Jembatan Watusigar yang membentang di atas Sungai Oya dan merupakan jalur vital lalu lintas perbatasan Jawa Tengah dengan Kabupaten Gunungkidul. Di hadapan jajaran Forkompimda dan tamu undangan, Bupati menyampaikan bahwa peresmian Jembatan Watusigar menjadi sesuatu yang membahagiakan, karena Jembatan Watusigar yang melintas sungai Oya sudah selesai dibangun dan siap digunakan. “Jembatan yang sangat dinanti-nanti, tidak hanya warga masyarakat Gunungkidul, tetapi juga masyarakat luar dan para wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul”, tambah Bupati. Menurut Bupati selesainya pembangunan jembatan Watusigar ini adalah hadiah tahun baru 2018 yang spesial dan menjadi kebanggaan masyarakat Gunungkidul, karena sudah memiliki akses transportasi antar wilayah yang semakin lancar, berkualitas, aman dan nyaman. Tidak lupa Bupati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran pembangunan Jembatan Watusigar, utamanya warga masyarakat dan Pemerintah Desa Watusigar yang telah merelakan sebagian tanahnya dimanfaatkan untuk pembangunan Jembatan Watusigar dengan mekanisme pembebasan lahan sesuai peraturan perundang-undangan.
Kepala Dinas PUPRKP, Ir. Eddy Praptono, M.Si., dalam laporannya mengatakan bahwa Jembatan Watusigar memiliki dimensi lebar 9 m, panjang bentang 80 m, dan tinggi 11 meter, serta dibangun dengan biaya APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017 sebesar Rp. 13.525.050.000,00 (tiga belas milyar lima ratus dua puluh lima juta lima puluh ribu Rupiah). “Jembatan ini sangat dibutuhkan untuk mengganti jembatan lama yang sudah tidak memadai kapasitasnya, dan kontruksi Jembatan Watusigar ini telah diuji secara langsung dengan peristiwa banjir pada 28 November 2017 lalu”, tambahnya. (tim_ikp)