Pura Sad Kahyangan Jagat Luhur Batukau

RELIS (RELIGIOUS INFORMATION SYSTEM) KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TABANAN, PENYULUH AGAMA HINDU PNS & NON PNS KECAMATAN PENEBEL.

PURANA PURA LUHUR BATUKAU, KEBERADAAN PURA BATUKAU INI SECARA MITOLOGI ERAT KAITANNYA DENGAN PROSES MENYEIMBANGKAN BALI, DI MANA HYANG BHATARA PASUPATI DICERITAKAN MEMOTONG GUNUNG MAHAMERU PADA HARI KAMIS KLIWON WUKU MERAKIH TILEM SASIH KARO TENGGEK 1, RAH 1, TAHUN ISAKA 11. KEMUDIAN POTONGAN GUNUNG MAHAMERU ITU DIPECAH MENJADI EMPAT, LALU MENEMPATKAN EMPAT GUNUNG ITU UNTUK MENYEIMBANGKAN PULAU BALI, DENGAN MENEMPATKAN GUNUNG BATUKAU DI ARAH BARAT SEHINGGA MENJADI SELAMAT DAN SEJAHTERALAH PULAU BALI.DICERITAKAN PULA, DALAM LONTAR KUSUMA DEWA DAN USANA BALI DISEBUTKAN BAHWA PURA BATUKAU ADALAH SAD KAHYANGAN JAGAT BALI, YANG KEMUDIAN DIPERBAIKI PADA MASA PEMERINTAHAN SRI WIRA DALEM KESARI. KEMUDIAN PADA MASA PEMERINTAHAN SRI MAHARAJA DHARMA UDAYANA WARMADEWA DIPERINTAHLAH MPU KUTURAN DARI JAWA DWIPA UNTUK MENATA KEHIDUPAN BERAGAMA DI BALI. SEMENJAK ITU BERSATULAH SEMUA AGAMA DALAM PAHAM TRI MURTI, LAHIR DESA PARAMAN DAN KAHYANGAN TIGA, SANGGAH KAMULAN DAN UPACARA-UPACARA PEDAGINGAN. BEGITU PULA PADA SAAT ITU, PURA BATUKAU DITATA KEMBALI DITAMBAHKAN DENGAN PELINGGIH MERU, GEDONG, SALU PANJANG LENGKAP DENGAN PEDAGINGAN DAN UPACARA LAINNYA, DENGAN MENJADIKAN KERIHINAN KABHAYAN SEBAGAI PENGATUR UPACARA DI PURA BATUKAU, DIBANTU OLEH PANYARIKAN, PASEK, KASINOMAN, MANGKU BENDA DAN PRABALI. HAL ITU DILAKSANAKAN PADA TAHUN SAKA 933. SEMENJAK ITU BALI MENJADI SEJAHTERA.