• Terjemahan ada 2 macam: bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
• There are two types of translations: Indonesian and English.
Indonesia :
🌍 FAKTA UNIK: Kanguru Pohon Papua — Kanguru yang Hidup di Atas Pohon
Kanguru Pohon Papua adalah salah satu hewan paling unik di dunia. Ia merupakan mamalia berkantung (marsupial) seperti kanguru darat, namun menghabiskan seluruh hidupnya di atas pohon. Hewan ini hanya ditemukan di hutan hujan Papua, Papua Nugini, dan beberapa pulau kecil di sekitarnya.
Secara ilmiah, kanguru pohon termasuk dalam genus Dendrolagus, dengan salah satu spesies terkenal yaitu Dendrolagus ursinus atau Kanguru Pohon Hitam. Spesies ini memiliki bulu tebal dan lembut berwarna coklat kehitaman, ekor panjang sebagai penyeimbang, serta cakar yang tajam untuk memanjat. Disebut “kanguru pohon” karena secara genetik masih berkerabat dekat dengan kanguru Australia—keduanya berasal dari keluarga Macropodidae.
🌳 Identifikasi Ilmiah & Fakta Biologis
Nama ilmiah: Dendrolagus ursinus
Famili: Macropodidae
Kelas: Mammalia (Marsupialia)
Habitat: Hutan hujan tropis Papua Barat dan Papua Nugini
Reproduksi: Tidak bertelur, tetapi melahirkan embrio kecil yang berkembang di dalam kantung induk (marsupium)
Usia rata-rata: 15–20 tahun di alam liar
Makanan: Daun muda, buah, bunga, dan sesekali serangga kecil
Cara tidur: Meringkuk di cabang pohon tinggi pada siang hari; aktif pada malam hari (nokturnal)
🌑 Sisi Kelam
Sayangnya, populasi kanguru pohon terus menurun akibat perburuan liar dan hilangnya hutan tropis Papua. Dagingnya sering dijadikan makanan tradisional, sementara bulunya digunakan dalam upacara adat. Spesies ini kini berstatus “Rentan” menurut Daftar Merah IUCN dan dilindungi oleh Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.
🧬 Fakta Ilmiah yang Menakjubkan
Kanguru pohon memiliki ekor prehensil, yaitu ekor yang bisa menggenggam cabang pohon seperti anggota tubuh kelima. Adaptasi luar biasa ini memungkinkan mereka hidup sepenuhnya di kanopi pohon yang tinggi dan lebat.
📚 Fakta: Daftar Merah IUCN, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Penelitian Museum Australia
English :
🌍 UNIQUE FACT: Papuan Tree Kangaroo — The Kangaroo That Lives in Trees
The Papuan Tree Kangaroo is one of the world's most unique animals because it is a marsupial mammal, like the ground kangaroo, but spends its entire life in trees. This animal is only found in the rainforests of Papua, Papua New Guinea, and some surrounding small islands.
Scientifically, the tree kangaroo belongs to the genus Dendrolagus, with one famous species being Dendrolagus ursinus or the Black Tree Kangaroo. This species has thick, soft, brownish-black fur, a long tail that acts as a counterbalance, and sharp claws for climbing. It is known as the “tree kangaroo,” because it is still genetically closely related to the Australian kangaroo — both originating from the family Macropodidae.
🌳 Scientific Identification and
Biological Facts:
Scientific name: Dendrolagus ursinus
Family: Macropodidae
Class: Mammalia (Marsupialia)
Habitat: Tropical rainforests of West Papua and Papua New Guinea
Reproduction method: Does not lay eggs, but gives birth to small embryos that develop inside the mother’s pouch (marsupium)
Average age: 15–20 years in the wild
Food: Young leaves, fruit, flowers, and occasionally small insects
Sleeping method: Curled up on high branches during the day, active at night (nocturnal)
🌑 The Dark Side:
Unfortunately, the tree kangaroo population continues to decline due to illegal hunting and the loss of the Papuan tropical forest. Its meat is often used as a traditional meal, while its fur is sometimes used in customary rituals. The species is currently classified as “Vulnerable” according to the IUCN Red List, and is protected by the Indonesian government under Government Regulation No. 7 of 1999.
🧬 Fascinating Scientific Fact:
The tree kangaroo has a prehensile tail, meaning the tail can grasp tree branches like a fifth limb. This is an incredible adaptation that allows it to live fully in the high, dense canopy of the trees.
📚Facts: IUCN Red List, National Research and Innovation Agency (BRIN), Australian Museum Research
Информация по комментариям в разработке