KREATIF... !!!! Kreasi Nadhom Alfiyah Ibnu Malik Versi Santriwati Darul Arifin Jambi

Описание к видео KREATIF... !!!! Kreasi Nadhom Alfiyah Ibnu Malik Versi Santriwati Darul Arifin Jambi

Dalam khazanah intelektual pesantren di Nusantara, terdapat satu kitab monumental yang sering dikaji dan dihapalkan, maha karya Syekh Muhammad bin Abdullah bin Malik Alandalusy. Khalayak umum lebih mengenal beliau dengan sebutan nama Imam Ibnu Malik. Beliau berasal dari sebuah daerah yang ditaklukkan oleh pasukan kaum muslimin di bawah pimpinan panglima besar Thariq bin Ziyad.

Daerah ini pula yang menjadi pelarian terakhir bagi saqor Quraisy (rajawali dari kabilah Quraisy) yang lari dari kejaran orang – orang Bani Abbasiyah yang telah berhasil menundukkan kekuasaan Daulah Bani Umayyah. Daerah tersebut adalah Andalusia yang sekarang lebih dikenal dengan negara Spanyol. Dan adi karya yang berhasil beliau (imam Ibnu Malik) torehkan inilah yang kemudian dikenal oleh masyarakat dunia dengan nama “Alfiyah Ibnu Malik” yang membahas tentang kaidah-kaidah ilmu Nahwu (sintaksis) dan Sharaf (morfologi).

Pada awal nazam bab mukadimah (pendahuluan), beliau menggunakan lafal dari fiil madhi, yaitu fiil(kata kerja) yang di dalam pelaksanaannya terkandung zaman madhi (masa yang sudah lewat/terjadi). Ini adalah hal yang tidak lazim, di mana musanif-musanif (para pengarang) kitab lain dalam mengawali penyusunan kitabnya, mereka lebih sering dan cenderung menggunakan lafal dari fiil mudhari’ yang di dalamnya terkandung zaman hal (masa yang sedang terjadi/dilakukan) atau zaman istiqbal(masa yang akan dilakukan).

Inilah keunikan dari beribu keunikan atau mungkin malah jutaan keunikan yang ada pada maha karya Alfiyah Ibnu Malik. Pada halaman pertama, kita langsung disuguhi pemandangan yang berbeda dari kitab yang lain, yang mungkin bagi sebagian dari kita akan dibuatnya berpikir dan mengangan-angannya. Ini menunjukkan dan bisa menjadi tolak ukur dari betapa tingginya kadar intelektualitas dan kecerdasan beliau, di mana pada saat beliau menyusun dan menulis kitab Alfiyah Ibnu Malik, 1000 nazam (bait) yang menjadi isinya telah beliau simpan dalam memori otak beliau. Sehingga beliau tinggal menulis dan menyusun saja sesuai apa yang telah terekam dalam memorinya. Hal yang sangat langka dilakukan oleh musanif lain dalam menyusun sebuah karya.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке