AKSI NYATA LULUS VALIDASI "Literasi : Kompetensi Pendidik Tahap Cakap dan Mahir"

Описание к видео AKSI NYATA LULUS VALIDASI "Literasi : Kompetensi Pendidik Tahap Cakap dan Mahir"

Terima kasih telah melihat pemaparan dari aksi nyata yang telah Saya buat di atas, yakni Literasi : Kompetensi Pendidik Tahap Cakap dan Mahir – Membuat Rancangan Pembelajaran Terdiferensiasi dengan Mengintegrasikan Konten Literasi. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada satuan pendidikan SMP NEGERI 9 SUMEDANG.

DESKRIPSI

Proses rencana pembelajaran dimulai dengan analisis capaian literasi siswa berdasarkan data rapor pendidikan tahun 2024. Dengan persentase 97,78% siswa mencapai kompetensi minimum, saya merasa perlu untuk menyusun rencana yang lebih efektif untuk mendorong kemajuan lebih lanjut. Saya mengidentifikasi kecakapan literasi peserta didik melalui survei dan pengamatan di kelas, lalu memetakan profil literasi mereka ke dalam tiga kategori: mahir, cakap, dan dasar.
Setelah pemetaan, saya merancang pembelajaran terdiferensiasi yang melibatkan penggunaan teks keagamaan dengan tingkat kompleksitas berbeda sesuai kebutuhan siswa. Setiap kelompok memiliki aktivitas yang disesuaikan siswa mahir terlibat dalam diskusi mendalam, siswa cakap fokus pada analisis teks dengan bimbingan, dan siswa dasar mendapatkan dukungan lebih dalam memahami teks. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi siswa, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif mereka dalam pembelajaran.
Selama melakukan aksi nyata ini, saya menemukan bahwa siswa sangat antusias ketika mereka diberikan kesempatan untuk memilih teks yang ingin mereka baca. Mereka lebih bersemangat saat terlibat dalam diskusi kelompok kecil, di mana mereka dapat saling berbagi pemahaman dan perspektif. Selain itu, saya juga melihat bahwa beberapa siswa yang awalnya kesulitan dalam literasi ternyata memiliki potensi yang luar biasa ketika diberikan pendekatan yang tepat dan dukungan yang cukup.

REFLEKSI

Proses ini meningkatkan pengetahuan saya tentang pentingnya pembelajaran terdiferensiasi dalam pendidikan. Saya belajar untuk lebih peka terhadap kebutuhan individu siswa dan bagaimana cara menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Keterampilan baru yang saya dapatkan termasuk teknik dalam merancang aktivitas yang sesuai dengan berbagai tingkat kemampuan, serta cara melakukan pemetaan kecakapan literasi secara efektif.
Satu hal yang dapat saya perbaiki dari aksi nyata ini adalah menambah variasi dalam metode evaluasi. Meskipun saya telah menggunakan beberapa jenis penilaian, saya menyadari bahwa penilaian formatif yang lebih beragam, seperti penugasan berbasis proyek atau presentasi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang pemahaman dan keterampilan literasi siswa. Saya berencana untuk mengeksplorasi lebih banyak metode penilaian di masa mendatang untuk memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dengan cara yang berbeda.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке