Orang Kota Bertani Sorgum! Nanam & Panen Sorgum Pertama Kali di Bukit Algoritma Cikidang, Sukabumi

Описание к видео Orang Kota Bertani Sorgum! Nanam & Panen Sorgum Pertama Kali di Bukit Algoritma Cikidang, Sukabumi

Suatu kebanggaan bagi Gastronusa jika kami bisa memberikan dampak positif, sekecil apa pun wujudnya. Rupanya, podcast kami bersama Novan Satrianto (Sorghum Foods) menginspirasi seseorang kota bertani sorgum, namanya Andhika JJ Tambunan (sebut saja Jay). Jay percaya bahwa sorgum dapat menjadi solusi krisis pangan Indonesia yang sangat mungkin terjadi (amit-amit). Tak heran, banyak yang menyebut sorgum sebagai bahan pangan masa depan, meski sering dianggap "makanan orang susah".

Sebelum menonton, ada baiknya Anda menyimak video Gastronusa dengan Novan Satrianto, Sorghum Foods untuk mengenal sorgum lebih dalam    • Sorgum: "Makanan Orang Susah" Jadi So...  .

Jika Anda mengetik "the most sustainable grains" di Google, Anda akan mendapati nama sorgum di hasil pencarian. Setidaknya ada 4 hal yang menjadikan sorgum sebagai bahan makanan masa depan yang sustainable. Pertama, sorgum membutuhkan air jauh lebih sedikit dibandingkan tanaman lain, sorgum juga bisa bertahan dalam kondisi perubahan iklim dan kuat menghadapi panas. Ketiga, tanaman sorgum sangat efisien untuk mengurangi gas rumah kaca. Dan terakhir, sorgum bisa ditanam di Indonesia, karena percuma saja kita bicara soal sustainable food jika bahannya saja masih impor (jejak karbon!).

Berawal dari risetnya tentang sorgum, Jay merasa sakit hati ketika mengetahui bahwa bahan pangan bernutrisi ini (glycemic index rendah, kandungan serat dan polifenolnya tinggi) justru malah sering dikonsumsi sebagai makanan hewan ternak. "Macam hewan lebih sehat daripada kita akhirnya kan!?" begitu candanya.

Berbekal pengalaman yang cukup minim, Jay nekad menanami lahannya seluas 3 hektar di daerah Cikidang, Sukabumi (lokasi Bukit Algoritma) sambil bekerjasama dengan petani setempat. Bahkan Adelistyo (Dede), sang Mandor juga mengaku baru pertama kali ini menanam sorgum. Ia bahkan tidak pernah mengkonsumsinya seumur hidup. "Kita nih orang buta nuntun orang buta sebenarnya," begitu Jay menyebutnya.

Jay adalah bagian dari tren menarik, orang kota masuk desa untuk mengurus pertanian. Meski sempat melakukan beberapa kesalahan, ia tidak ambil pusing, "anggap saja itu biaya sekolah pertanian lah yaa. Jika kita tidak berhasil berarti kita belajar!"

Ingin tahu seberapa sulit proses penanaman dan panen sorgum? Simak di video ini!

00:00 – Intro
01:00 – Andhika JJ Tambunan
02:07 – awal mula kepikiran nanam sorgum
03:47 – kenapa belum ada yang nanam?
05:08 – Adelistyo (Dede)
05:41 – seberapa sulit nanam sorgum?
08:08 – orang buta nuntun orang buta
08:38 – luas lahan?
09:52 – kendala penanaman sorgum
11:34 – hasil panen mau diapakan?
13:55 – hama sorgum
14:42 – butuh berapa orang untuk menggarap lahan 3 hektar?
15:37 – anak muda kembali Bertani
16:33 – tips untuk yang mau mulai nanam sorgum?
17:45 – hasil panen sorgum per hektar
18:26 – komunitas “pejuang” sorgum

Комментарии

Информация по комментариям в разработке