TUTORIAL MEMAKAI IKET SUNDA|| MEMAKAI IKAT KEPALA

Описание к видео TUTORIAL MEMAKAI IKET SUNDA|| MEMAKAI IKAT KEPALA

Cara memakai iket kepala yang di pake araffi sunda||candra sumirat

Iket adalah tutup kepala dari kain yang diikatkan melingkar di kepala. Sebagian iket terbuka bagian atasnya dan sebagain lagi bagian atasnya tertutup tergantung dari cara mengikatkannya. Dulu warna iket hanya terbatas hitam atau putih tetapi seiring perkembangan zaman, kini warna iket bisa bervariasi, bahkan motif dan corak iket pun terus berkembang.

Istilah iket berasal dari bahasa Sunda yang akrtinya "ikat" atau "ikatan" dikenal juga dengan sebutan totopong. Di Bali iket dikenal dengan istilah Udeng. Dalam sejarah iket, antara iket Sunda dan udeng Bali terdapat hubungan erat meski mempunyai bentuk dan model berbeda.

Lipatan dan ikatan pada iket mempunya arti dan makna filosofi yang berkaitan erat dengan fungsi pekerjaan seseorang zaman dulu. Itulah kenapa iket menjadi warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan karena mengandung arti yang begitu tinggi. Bentuk iket yang berbeda bukan melambangkan kasta, kedudukan, atau status sosial di masyarakat tetapi menunjukan fungsi pekerjaan Si Pemakai karena di Tatar Sunda tidak dikenal kasta tetapi sejajar sesuai dengan istilah Padjadjaran (Pajajaran) yang mengandung arti "sejajar" atau "kesejajaran".


Bentuk Iket


Berdasarkan sejarah iket, awal mula bentuk iket atau totopong adalah persegi (segi empat) yang melambangkan dulur opat kalima pancer. "Si eta mah geus masagi", kata Ki Dadang yang menunjukkan seseorang yang sempurna dan menguasai ilmu pengetahuan di bidangnya. Asal kata "masagi" adalah "pasagi" yang dalam bahasa Indonesia artinya Persegi.

Sebagain sesepuh mengartikan bentuk segi empat yang terdiri dari empat sudut melambangkan unsur-unsur yang ada pada diri manusia yakni air, api, udara/ angin, dan tanah. Di Tatar Sunda, empat unsur tersebut dikenal dengan istilah "acining hirup" sesuai dengan asal mula kehidupan manusia dari saripati tanah. Sedangkan kalima pancer mengandung arti terpusat atau terpancar kepada Tuhan Pencipta alam semesta.

Dengan demikian dulur opat kalima pancer melambangkan sifta-sifat dasar manusia yang harus seimbang dan harus dimanfaatkan dengan tetap berpedoman kepada aturan Tuhan. Sebagai contoh, sifat amarah (unsur api) harus seimbang dengan sifat tenang dan sejuk (unsur air). Jadi hal ini sebenarnya erat hubungannya dengan arti keimanan manusia terhadap Tuhannya.

Music by:tarawangsa
Karinding attack : hampura ema


#araffiTiktok
#budayasunda #sunda #budayaindonesia #alatmusiktradisional #masyarakatsunda #kecapisulingsunda #desa #orangsunda #tutorial #alatmusikbambu #pesawahan #pesawahanindah #pedesaanjawabarat #desaindah #desa #alamindah #petanikampung #petanimuda #tandur #tandursawah #sawahpedesaan #sawahbera #sawahpegunungan #sawahindah #iketsunda #iket #rumahditengahsawah #kampungindah #kampung #kampungalami #kampunghalaman #pegunungan #limbangan #limbangangarut #bandungbarat #bandung #perkampungan #perkampungansunda #perkampunganalami #perkampunganjawabarat #perkampungantasikmalaya #perkampungangarut #perkampunganindonesia #perkampunganbanten #niatkuring #budayasundachannel #hadewechannel

Комментарии

Информация по комментариям в разработке