PARADE OGOH OGOH DESA SIBANGKAJA CAKA 1945 NOMOR URUT 2 - ST. TUNAS JAYA BR. TENGAH

Dikisahkan Betapa Dahsyatnya Perang Bharata Yudha Di Tegal Kurukhsetra Yang Menimbulkan Banyak Korban Dari Pihak Pandawa Maupun Korawa. Setelah Gugurnya Raja Awangga Karna, Maka Yg Diangkat Untuk Menjadi Senapati Perang Korawa Adalah Sang Shalya Yang Merupakan Raja Dari Kerajaan Madra, Sang Shalya Yg Terkenal Akan Kesaktiannya Dan Sulit Untuk Ditandingi. Pada Saat Peperangan Terjadi Sang Shalya Menggunakan Senjata Rudrarohastra, Dan Muncul Raksasaraksas Kerdil Yang Sangat Ganas. Dilain Pihak, Sang Kresna Awalnya Mengutus Nakula & Sahadewa Untuk Membunuh Sang Shalya, Namun Pada Saat Itu Sang Shalya Tidak Bisa Dikalahkan, Karena Sang Shalya Tidak Tega Membunuh Keponakannya Tersebut, Sang Shalya Pun Dengan Jujur Mengatakan Bahwa Ia Hanya Bisa Ditaklukkan Dengan Jiwa Yang Suci. Lalu Kresna Pun Meminta Sang Yudhistira Yang Terkenal Memiliki Hati Dan Jiwa Yang Suci Untuk Menjadi Senapati Perang Pandawa Menghadapi Kesaktian Dari Sang Shalya. Perang Pun Kembali Berkobar, Sang Shalya Mengamuk Di Medan Perang Dengan Menggunakan Ajian Chandra Bhairawa, Yg Merupakan Anugerah Dari Detya Kala Dharma Dan Memporak-Porandakan Pasukan Pandawa. Melihat Hal Ini, Sang Yudhistira Pun Maju Menghadapi Sang Shalya. Terjadilah Pertempuran Sengit Yg Berakhir Dengan Tewasnya Sang Shalya Oleh Senjata Kalimosadha Milik Sang Yudhistira.
Penata Tari : Agus Pondok
Penata Tabuh : De Blado (I Made Raghunata)
Dalang : Ida Ayu Sri Widnyani