Profil dan Potensi Desa Delanggu

Описание к видео Profil dan Potensi Desa Delanggu

DESA DELANGGU adalah desa ramah budaya yang kental dengan kegiatan agraris masyarakatnya. Desa Delanggu berada di wilayah administratif Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Letak Desa Delanggu strategis di antara dua kota besar, Solo dan Yogyakarta. Membuatnya dilalui jalan raya dan jalur kereta api yang menjadi nadi perekonomian masyarakatnya sejak dahulu kala.

Sejarah DESA DELANGGU tidak bisa dilepaskan dari potensi pertaniannya, sejak zaman Karesidenan Surakarta, penjajahan, kemerdekaan hingga kini. Tak heran, pertanian menjadi pusat ekosistem budaya yang mengakar di jantung masyarakat Delanggu.
“Peristiwa-peristiwa sejarah penting di Delanggu tidak dapat dipisahkan dari budaya pertaniannya. Jejaknya dapat ditemukan pada beras Delanggu, kompleks Pabrik Karung Goni Delanggu bekas pabrik perkebunan tebu dan pemukiman pekerja Belanda, dan Stasiun Kereta Api Delanggu. Di buku-buku sejarah, Delanggu dicatat sebagai saksi mata perlawanan buruh tani terbesar, terlama, dan yang pertama di awal era kemerdekaan Republik Indonesia.”
Sebagai lumbung pangan penting bagi Jawa Tengah, Desa Delanggu tidak hanya menyuplai beras. Cita rasa Beras Delanggu yang khas yang membuatnya banyak dicari konsumen dari berbagai penjuru Indonesia. Budaya pertanian Desa Delanggu juga didukung oleh faktor alam: sumber mata air yang mengandung banyak mineral dan tanah regosol limpahan erupsi Gunung Merapi.

Sebagai desa ramah budaya, Pemerintah Desa dan Dewan Kesenian Desa Delanggu selalu berupaya untuk melestarikan budaya pertanian sebagai bagian dari identitas desa. Lewat Sanggar Rojolele yang dibentuk atas inisiatif masyarakat, Desa Delanggu menggelar perayaan budaya tani Festival Mbok Sri Mulih sejak tahun 2017. Di perayaan ini upacara wiwitan disakralkan kembali.

“Festival Mbok Sri Mulih digelar untuk memboyong pulang ruh Dewi Sri ke tengah masyarakat Delanggu. Bagaimana pun, Delanggu pernah jaya pertaniannya. Dulu saat para petaninya masih menanam padi Rojolele, varietas pari wulu yang paling enak itu dari Delanggu. Namanya beras Rojolele. Festival ini seluruh persiapan dan pelaksanaannya melibatkan masyarakat petani Desa Delanggu. Tujuannya untuk membangkitkan nostalgia kejayaan pertanian Delanggu lewat jalur seni budaya. Termasuk menghidupkan kembali ritus upacara Wiwitan.”

Selain perayaan budaya tani, Pemerintah Desa Delanggu juga menghidupkan kembali budaya masyarakat agraris yang mulai hilang lewat budidaya Padi Rojolele bekerja sama dengan Sanggar Rojolele, Dinas Pertanian Klaten, dan BATAN.

Tentang pelestarian budaya pertanian lewat budidaya padi Rojolele.
“Budidaya Padi Rojolele Srinuk ini dimulai pada tahun 2011. Tujuannya bukan sekadar menanam kembali varietas unggulan Delanggu yang sudah lama ditinggalkan petani, tetapi lewat program ini budaya guyub dan gotong royong yang lekat dengan masyarakat petani dihidupkan lagi. Seluruh kegiatan dan setiap keputusan dilakukan bersama para petani.”


“Jadi, penguatan budaya bukan hanya lewat hingar bingar perayaan Festival Mbok Sri Mulih, tetapi juga dengan upaya nyata melestarikan kebudayaan agraris lewat program penanaman kembali Padi Rojolele.”

Комментарии

Информация по комментариям в разработке