Merinding! Terungkap Nasib Singapura Ternyata Bergantung Pada Indonesia

Описание к видео Merinding! Terungkap Nasib Singapura Ternyata Bergantung Pada Indonesia

#indonesia #malaysia #bahasaindonesia

=========================================
Untuk promosi, kerjasama dan penggunaan dengan tujuan komersial, silahkan hubungi kontak berikut:
Instagram : www.instagram.com/rezky.anadra
whatsapp : https://bit.ly/3rm3ijt
=========================================

Hola guys..
Kali ini gw pengen ngajak kalian buat bahas suatu topik yang lumayan seru dan asik. Topiknya adalah nasib singapura tergantung pada Indonesia.

Singapura jadi salah satu negara yang mengalami krisis energi setelah negara-negara di Eropa, Inggris, China, hingga India. Ini terjadi setelah pengecer listrik di negara tersebut mulai bertumbangan.
Setidaknya ada tiga perusahaan retail listrik yang memutuskan berhenti dari bisnis listrik. Ini seiring dengan kendalanya pasokan energi seperti gas dan lonjakan harga komoditas itu serta bahan bakar lainnya.
Masih sangat jelas di tahun 2021 yang lalu, perusahaan retail listrik independen terbesar di Singapura iSwitch dan perusahaan retail yang lebih kecil Ohm Energy memutuskan berhenti dari bisnis retail listrik. Langkah ini kemudian diikuti Best Electricity, akibat volatilitas pasar energi membuat perusahaan "tidak memiliki pilihan lain".
Sementara perusahaan lain, Union Power, mengatakan akan menghentikan sekitar 850 akun ritel sebagai bagian dari reorganisasi bisnis. Pengecer independen ini menekankan, bagaimanapun, mereka tidak akan keluar dari pasar.

Pakar industri menganggap tidak akan mengejutkan jika lebih banyak pengecer memutuskan untuk keluar. Ini, kata pengamat, karena "badai sempurna" di pasar energi global dan domestik.
Kondisi ini juga berdampak pada meningkatnya tagihan listrik kepada konsumen karena harus menanggung beban biaya produksi listrik yang tengah melonjak saat ini.

Secara keseluruhan, konsumen harus mempersiapkan diri memperoleh tagihan listrik yang lebih besar, mengingat 95% listrik Singapura dihasilkan dari gas alam impor.
Situasi di Singapura rupanya juga disebabkan oleh ketergantungan ke Indonesia. Di antaranya gangguan impor gas dari pipa gas West Natuna RI dan rendahnya pasokan gas dari Sumatera Selatan (Sumsel).
Saat dikonfirmasi CNBC Indonesia, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas membenarkan adanya gangguan pasokan gas ini. Namun dikatakan distribusi sudah membaik.

Di sisi lain, Kondisi ini juga berdampak pada meningkatnya tagihan listrik kepada konsumen karena harus menanggung beban biaya produksi listrik yang tengah melonjak saat ini.
Secara keseluruhan, konsumen harus mempersiapkan diri memperoleh tagihan listrik yang lebih besar, mengingat 95% listrik Singapura dihasilkan dari gas alam impor.

Perlu diketahui, berdasarkan data BP Statistical Review 2021, konsumsi gas alam Singapura pada 2020 sekitar 1,22 miliar kaki kubik per hari (BCFD), naik tipis dari 2019 sekitar 1,21 BCFD.Bila ekspor gas RI ke Singapura ini mencapai rata-rata 737,2 BBTUD (billion bristh thermal unit per day), maka artinya sekitar 60% pasokan gas Singapura dipasok dari RI.
Krisis energi global sepertinya sudah sampai ke negeri tetangga RI, Singapura. Sejumlah perusahaan pengecer listrik di negara itu kini bertumbangan.

Dua di antaranya Ohm Energy dan iSwitch. Perusahaan menghentikan operasi mereka di Singapura dengan alasan pasar listrik yang bergejolak.
Ohm Energy akan mentransfer semua rekening pengguna ke SP Group, perusahaan listrik milik negara di Singapura, Oktober. iSwitch sendiri mengaku akan menghentikan operasi 11 November melalui webnya.
Otoritas Pasar Energi (EMA) mengatakan pengecer listrik menghadapi tantangan karena situasi yang "luar biasa" di sektor energi. Pasar grosir listrik telah mengalami volatilitas harga yang lebih tinggi.
Hal ini didorong oleh peningkatan permintaan global untuk gas alam disertai penurunan produksi gas alam dan batu bara. Di Singapura, ada permintaan listrik yang lebih tinggi dari biasanya, dengan permintaan puncak sebesar 7.667 megawatt yang tercatat pada 12 Oktober 2021.
"Ada juga pembatasan gas alam perpipaan dari West Natuna (RI) dan rendahnya gas yang dipasok dari Sumsel," kata EMA menjelaskan penyebab lagi, dikutip dari media setempat Channel News Asia (CNA) pada Senin (18/10/2021).

Singapura memiliki sistem Pasar Listrik Terbuka (OEM) yang meliberalisasi kelistrikan. Diluncurkan di 2018, konsumen bisa mendapatkan pilihan dan fleksibilitas tinggi saat membeli listrik.
Sekitar setengah dari konsumen rumah tangga di Singapura telah beralih membeli listrik dari pengecer OEM. Separuh konsumen rumah tangga lainnya tetap membeli listrik dari SP Group dengan tarif yang diatur atau ke Pasar Grosir Listrik Singapura meski kecil.

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura juga sudah meminta warga berhemat di tengah kenaikan bahan bakar listrik sejak awal Oktober. Singapura sendiri menghasilkan listriknya dengan gas alam yang diimpor.

Nah buat kalian yang tertarik dengan konten ini, langsung aja tonton videonya sampai habis ya.

Enjoy-

Комментарии

Информация по комментариям в разработке