Rantai Makanan Di Padang Lamun suatu Sistem rantai makanan khas untuk daerah laut dangkat

Описание к видео Rantai Makanan Di Padang Lamun suatu Sistem rantai makanan khas untuk daerah laut dangkat

NAMA : Nur Ihsan Ramadhani
NIM : K1A123024
KELAS : B
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2024
Rantai Makanan Di Padang Lamun
Sistem rantai makanan merupakan sebuah siklus, semua kehidupan hewan bergantung pada
kemampuan tumbuh - tumbuhan hijau yang memiliki klorofil untuk berfotosintesis dan
fungsi dari rantai makanan adalah untuk menjaga jumlah makhluk hidup di dalamnya agar
tetap seimbang.
Rantai makanan di padang lamun merupakan suatu sistem ekologi yang kompleks, dimana
berbagai organisme saling berinteraksi melalui proses pemakanan dan pertukaran energi.
Padang lamun, yang terdiri dari tumbuhan lamun (seagrass), berfungsi sebagai produsen
utama dalam ekosistem pesisir ini.
Lamun atau seagrass sendiri merupakan tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang tumbuh
dan berkembang baik pada dasar perairan laut dangkal, mulai daerah pasang surut (zona
intertidal) sampai daerah sublitoral.
Lamun merupakan salah satu tumbuhan laut yang berada di laut dangkal yang memiliki
klorofil untuk berfotosintesis sehingga dapat memproduksi makanan yang diperlukan oleh
biota-biota laut, seperti ikan baronang, bulu babi, penyu, dll.
Sumber energi utama pada ekosistem padang lamun adalah cahaya matahari. Cahaya tersebut
digunakan oleh lamun dan fitoplankton sebagai produsen untuk berfotosintesis. Rantai
makanan di padang lamun dapat dibagi menjadi dua tipe utama:
1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain)
Rantai makanan ini diawali oleh tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai makanan
rerumputan misalnya tumbuhan herbivora-carnivora. Pada rantai makanan rerumputan ini,
sumber nutriennya secara langsung adalah tumbuhan lamun itu sendiri yang daunnya
dimakan oleh konsumen tingkat pertama, yaitu dugong, penyu, ikan baronang dan bulu babi.
Kemudian konsumen tingkat pertama ini dimakan oleh para predator, kecuali bulu babi, bulu
babi itu sendiri dimakan oleh ikan buntal sebagai konsumen kedua.
2. Rantai makanan detritus (detritus food chain)
Rantai makanan ini diawali oleh sisa-sisa organisme mati (detritus). Organisme yang
memakan detritus disebut detrivora. Rantai makanan detritus, misalnya: detritus-detrivor
predator. Pada rantai makanan detritus ini, guguran daun dari lamun yang telah dimakan oleh
konsumen tingkat satu (epifit) sebagai nutrient yang diurai oleh bakteri, kemudian detritus itu
dimakan oleh cacing, udang, dan kepiting yang sebagai konsumen pertama. Setelah itu
hewan-hewan tersebut dimakan oleh ikan sedang sebagai konsumen tingkat dua. Konsumen
tingkat dua pun dimakan oleh ikan besar, ikan hiu dan burung laut sebagai predator yang
menduduki tingkatan trofik paling tinggi memakan konsumen tingkat dua dan ikan besar
sebagai konsumen tingkat tiga. Saat predator tersebut mati, maka jasadnya akan diurai oleh
bakteri sebagai detrivitor yang menguraikan materi dan bangkai predator tersebut, agar
detrivitor itu dikonsumsi kembali oleh konsumen pertama dan begitulah seterusnya.
Guguran daun tidak semuanya menjadi detritus, karena ada juga sebagian yang
menjadi bahan organik dan bahan organik tersebut akan dimanfaatkan oleh fitoplankton yang
sebagai produsen. Produsen tersebut akan dikonsumsi oleh zooplankton yang sebagai
konsumen pertama. Setelah itu zooplankton tersebut akan dimakan oleh ikan kecil yang
sebagai konsumen tingkat dua. Ikan kecil ini akan kembali dimakan oleh ikan-ikan sedang
dan pada akhirnya mentransfer energi dan materi yang akan masuk ke dalam rantai makanan
detritus. Semua bahan organik terlarut tidak hanya berasal dari dalam ekosistem tetapi ada
juga yang berasal dari ekosistem terumbu karang dan mangrove.
Rantai makanan di padang lamun adalah contoh bagaimana energi dan nutrisi
bergerak melalui ekosistem pesisir. Dengan memahami struktur dan fungsi rantai makanan
ini, kita dapat lebih menghargai pentingnya menjaga kelestarian padang lamun untuk
mendukung kehidupan laut dan keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Untuk itu perlu
adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kelestarian ekosistem padang lamun
terutama bagi ekosistem biota laut agar aktivitas yang dapat merusak ekosistem padang
lamun, biota laut, dan rantai makanan di dalamnya semakin berkurang dan lebih terjaga
kelestariannya.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке