BUPATI BANGLI KUNJUNGI WARGA TRANSMIGRASI ASAL BANGLI DI SULAWESI TENGAH

Описание к видео BUPATI BANGLI KUNJUNGI WARGA TRANSMIGRASI ASAL BANGLI DI SULAWESI TENGAH

Bupati Made Gianyar Monitoring Warga Transmigrasi Asal Bangli di Sulawesi Tengah
Bangli*Protokol*
Kegiatan monitoring warga asal Bangli di daerah transmigrasi merupakan kegiatan rutin Pemkab. Bangli untuk melihat secara langsung situasi dan kondisi para transmigran. Dalam Kunjungannya Bupati Bangli juga mengajak Kadissos,Kadis Kesehatan,Kepala BKPAD,Kadis PMD,Kadis Kesehatan,Kadis Koperasi UMKM,Nakertran,Kalak BPBD,Kadisdukcapil, Kadisperindag,Kadisparbud, Kadis Perhubungan Camat se Kabupaten Bangli,Sekretaris Pol PP Damkar,Kabag,Umum,Kabag Pembangunan, Perbekel Desa Jehem.
Kunjungan dan bersilahturahmi dengan masyarakat yang berada di daerah transmigrasi di Desa Laantula Jaya,Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Morowali Propinsi Sulawesi Tengah.
Bupati Bangli I Made Gianyar SH.MHum dalam kunjungannya selama 4 hari , mulai (15-18 /10). juga mengadakan pengobatan gratis kepada warga setempat. Rombongan Bupati Bangli sebelumnya disambut di Bandara Morowali oleh Camat Wita Ponda H.Arsail didampingi Kadisdikpora Muhamad Adzan,Kepala Desa Laantula Jaya Adiyono selanjutnya diterima di Balai Desa setempat..
Kepala Desa Laantula Jaya Adiyono dalam sambutannya menyampaikan rasa harunya kepada Bupati Bangli yang masih peduli dengan warganya yang jauh dirantauan “sungguh pemimpin yang perduli dan bertanggungjawab” ujarnya. Ia juga menjelaskan awalnya warga tranmigrasi pada tahun 1986 berjumlah 500 KK terdiri dari warga Jawa,Lombok dan Bali khususnya warga Bangli sebanyak 25 KK. secara umum kini jumlah warga selama 33 tahun sudah 1227 KK dengan hampir 4 ribu jiwa.Kedatangan Bapak Bupati sangat luar biasa,kenapa kemungkinan menurutnya seperti pepatah agar jangan kacang lupa akan kulitnya atau seperti Bapak menengok anaknya yang dulu ditransmigasikan”imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan khusus warga Bangli dari 25 KK menjadi 72 KK dengan 251 jiwa.Dalam kesempatan tersebut juga Kepala Desa Laantula Jaya Adiyono atas nama warga Bangli meminta seperangkat Gong untuk dipergunakan saat adanya upacara Piodalan di Pura”pintanya.
Dalam kesempatan itu Bupati Bangli bersama rombongan memberikan motivasi kepada warga transmigrasi khususnya warga Bangli dan umumnya warga Bali agar dalam kehidupanya di tempat yang baru ini mampu membawa perubahan pada dirinya sendiri . pihaknya juga berpesan agar para warga transmigrasi bisa berbaur dan bersatu dengan penduduk lokal, dan bisa bersinergi dengan pemerintah dalam melakukan percepatan pembangunan daerah karena salah satu daerah yang berpotensi cepat mengalami perkembangan dan kemajuan adalah daerah transmigrasi.Intinya dimana bumi dipijak disana langit dijungjung harus dijalankan.Warga Bangli datang kesini untuk menjadi penghidupan, datang kesini bukan mencari musuh”tegasnya.
Terkait dengan permasalahan permintaan sarana Gong yang di hadapi pihaknya berjanji untuk hibah Kabupaten Bangli kepada pihak Desa Laantula Jaya menjadi asset Desa diperuntukkan untuk krama Bali”uajrnya.
Dilanjutkan ramah tamah di rumah salah satu warga Made Oka Pande sekaligus menyerahkan bantuan lewat urunan dari masing-masing OPD yang terkumpul sebanyak Rp 70 juta yang peruntukannya untuk modal koperasi sebesar Rp 50 juta dan Rp 20 juta disumbangkan di 4 pura masing masing sebesar Rp 5 juta.Adapun Pura yang akan diberikan sumbangan yakni Pura Adat Eka Prana,Pura Adat Satia Buana,Pura Adat Eka Karsa dan Pura Adat Tirta Wangi dimana pengemponnya warga Hindu asal Jawa. ,yang diterima langsung oleh Ketua Peguyuban warga Bangli I Wayan Eka Ariawan warga asal Banjar Tingkad batu,Desa Jehem,Tembuku. Saat itu Bupati Made Gianyar berpesan agar koperasi yang akan terbentuk diberi nama Koperasi Gita Santhi Krama Bali”pungkasnya.
Sementara itu Camat Wita Ponda H.Arsail menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab.Bangli atas kedatangan Bupati Bangli yang turun langsung ke daerah transmigran. kami mengucapkan syukur dan berterima kasih atas kedatangan Bapak Bupati Bangli ,kami amat bangga dengan kunjungan ini, walaupun masyarakat kami berbeda suku , agama dan budaya, ada dari Jawa,Bali,Lombok, dan penghasilan masih kecil namun toleransi anatar umat sangat harmonis”jelasnya.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке