Membuat Teterag Alit versi Pelanggan

Описание к видео Membuat Teterag Alit versi Pelanggan

Penyeneng atau Teterag
Teterag atau Penyeneng gede
Banten penyeneng merupakan simbol antena penghubung titah atau umat dengan Sang Hyang Widhi.
Banten ini juga disebut dengan Tehenan atau Pabuat yaitu jenis jejaitan yang dipakai dalam tetandingan penyeneng dengan memiliki ruang tiga yang masing-masing disi beras, pis bolong, benang, nasi aon atau nasi yang dicampur dengan abu gosok serta porosan yang gunanya sebagai alat nuntun, menurunkan prabhawa Hyang Widhi atau antena receiver. Tentunya Penyeneng ini juga mempunyai mantra khusus yang akan dibacakan saat prosesi upacara berlangsung. Dalam mantra tersebut menyebutkan nama Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Iswara.
Penyeneng juga merupakan lambang konsep hidup berkesinambungan, produktif dan dinamis. Hal ini berkaitan dengan penyeneng dalam banten yang berperan untuk penguatan konsep hidup. Hidup yang seimbang memiliki arti sebagai hidup dalam visualisasi konsep hidup yang diwujudkan dalam tiga bentuk diantaranya sebagai berikut.

1. Tujuan hidup sebaiknya diselelaraskan dengan kebutuhan jasmani atau material dengan kebutuhan rohani yang dinamis.
2. Tiada hentinya mengejar kemajuan serta produktif yang berarti selalu berkarya atau menciptakan apa yang patut untuk diciptakan.
3. Memelihara yang pantas dipelihara serta meniadakan sesuatu yang pantas untuk ditiadakan.

Di dalam upaya untuk membangun konsep hidup ini maka manusia harus mempunyai pandangan yang benar. Dimana benar dalam hal ini berarti dilandadi kesucian batin. Kemudian kesucian batin akan muncul ketika sudah lenyap sifat-sifat negatif dalam diri seseorang. Maka barulah benih kesucian bisa disemaikan dalam diri seseorang. Hal ini bisa divisualisasikan ke dalam bentuk sarana yang disebut dengan segawu tawar dan beras.

Tepung tawar merupakan sebuah unsur banten yang dibuat dari tepung beras, daun dadap dan kunir. Dimana tepung tawar ini adalah lambang keseimbangan hidup yang memperhatikan hukum Rwa Bhineda terkecuali Hyang Widhi Wasa yang tidak terkena hukum ini. Selain itu keseimbangan hidup yang dimaksud dalam hal ini ialah adanya siang dan malam, senang dan sedih, lahir dan batin, sosial dan individu dan lains sebagainya. Hidup yang seimbanga bisa dikatakan sebagai hidup yang senantiasa mengupayakan keseimbangan itu sendiri. Adanya unsur bijak di dalam banten ini menjadi lambang bibit sumber dari kreativitas. Meskipun penyeneng ini memang sangat lokal di Bali tetapi makna yang dimuat didalamnya begitu universal.

Tetandingan dalam penyeneng memang terdiri dari tiga takih yang kemudian dijahit menjadi satu. Adapun tangkih 1 berisi porosan dan juga irisan bunga cempaka serta bunga kamboja kemudian dicampur serbuk cendana. Untuk tangkih 2 berisi beras, tangkih 3 berisi tepung tawar dimana untuk tepung tawar ini adalah campuran dari tepung beras, kunir dan daun dadap.
#penyeneng
#teterag
#taenan
#penyeneng ayaban
#penyeneng cenik
#pola reringgitan teterag
#ental
#tatakan teterag
#tatakan modifikasi
#teterag alit

Комментарии

Информация по комментариям в разработке