TARI PA'DI' TO BALU- TORAJANESE

Описание к видео TARI PA'DI' TO BALU- TORAJANESE

Tari Pa’di'na To Balu merupakan garapan tari yang mengangkat salah satu fenomena masyarakat Toraja yaitu To Balu. Dalam pengertiannya, "To" merujuk kepada orang dan "Balu" berarti janda.  Dalam beberapa penggunaannya, diksi Balu atau Balui juga dapat diartikan sebagai perasaan menanggung rindu sehingga menangis saja, dan tersiksa. Pada kehidupan masyarakat Toraja, To Balu atau si Janda merupakan sosok yang memiliki tempatnya sendiri dalam lingkungan sosial termasuk adat istiadat. Sebagaimana dalam ritus kedukaan yakni aluk rampe matampu atau rambu solo', To Balu mengambil peranan yang sangat penting yakni sebagai salah satu pengambil keputusan. Selain itu, pada sebuah prosesi ma’pasonglo, To Balu diusung dan ditutupi kain Bolong atau hitam sebagai simbol kedukaan. Namun terlepas dari perannya, To Balu tidak hanya si janda, melainkan si yg paling berduka dalam upacara. Di tengah hiruk pikuk meriahnya upacara dan banyaknya simbol-simbol perkabungan, kedukaan justru paling tampak dari To Balu. Berdasarkan fenomena tersebut, Tari Pa'di'na To Balu atau Duka si Janda kemudian dikemas dengan mendalami peran dan posisi To Balu pada upacara kematian. Kepedihan hati To Balu kemudian akan ditunjang dengan menggandeng beberapa tahapan-tahapan kegiatan pada upacara rambu solo' dan salah satu tradisi masyarakat Toraja dari wilayah adat Sa’dan yaitu Ma'joge, yang dilakukan melalui lantunan syair-syair tentang sang wafat dan To balu. Pada akhirnya, tari Pa'di'na To Balu ini tidak hanya mengolah raga tetapi juga menekankan rasa. Tentang To Balu yang harus menjadi sosok wanita tangguh sepanjang hayatnya meski duka dan kesepian kian merajamnya sewaktu-waktu.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке